Balikpapan (ANTARA) - Tim pelajar Indonesia meraih peringkat ketiga Kejuaraan Sepak Bola Pelajar Asia/Asian Schools Football Championship 2019, setelah menang adu penalti 5-3 atas Korea Selatan (Korsel).

Laga yang dimainkan di Stadion Batakan, Balikpapan, Sabtu tersebut harus diakhiri dengan adu penalti setelah kedua tim hanya menghasilkan skor 1-1 pada waktu normal.

Tim pelajar Indonesia mengambil inisiatif serangan sejak awal. Dua pemain sayap Muhammad Supriadi dan Christian Robertus Rumbiak kerap melancarkan tusukan-tusukan yang merepotkan pertahanan Korsel.

Baca juga: Pelatih tim pelajar Indonesia minta maaf timnya gagal ke final

Peluang pertama didapat pada menit kesepuluh. Kali ini sepakan keras Supriadi masih dapat ditahan bek Korsel.

Skuat Elang Muda memecah kebuntuan pada menit ke-17. Bola panjang dari Komang Teguh Trisnanda dapat dikejar oleh Rumbiak. Ia kemudian menyepak bola ke arah gawang, yang lantas diteruskan Supriadi dengan sepakan akurat.

Supriadi hampir menggandakan keunggulan pada menit ke-20, tetapi sepakannya dari dalam kotak penalti masih melambung.

Sepuluh menit berselang giliran Sulistianto yang memiliki peluang. Mendapatkan operan dari belakang, Sulis yang dikawal satu pemain Korsel hanya mampu menghasilkan sepakan melebar.

Baca juga: Pelatih tim pelajar Indonesia sesalkan pemainnya masih emosional

Menjelang turun minum, Sandi Kusumah yang bergerak ke depan berpeluang menggandakan keunggulan. Sayangnya tembakannya masih dapat ditahan kiper Korsel.

Saat babak kedua baru berlangsung satu menit, justru Korsel yang lebih banyak ditekan mampu menyamakan kedudukan. Kim Gang Bin yang berada dalam posisi bebas tanpa kesulitan menaklukkan kiper Sabda Yoga.

Sepanjang babak kedua, Supriadi berkali-kali merepotkan pertahanan Korsel melalui pergerakan tanpa bola dan giringan bolanya. Hal itu membuat pemain bertubuh mungil tersebut kerap dilanggar para pemain Korsel.

Baca juga: Pelatih tim pelajar Malaysia anggap kemenangannya merupakan nasib baik

Salah satu tendangan bebas yang didapat kubu Indonesia akibat Supriadi dilanggar sempat hampir menghasilkan gol. Tetapi Supriadi sendiri yang mengambil tendangan bebas gagal melepaskan sepakan akurat, bola masih melambung di atas mistar gawang lawan.

Pada fase akhir babak kedua, Supriadi dua kali mengancam gawang Korsel. Pertama melalui sepakan yang masih dapat diblok pemain lawan, dan berikutnya ketika sepakannya dari dalam kotak penalti melebar ke sisi kiri gawang Korsel.

Kiper tim pelajar Indonesia Sabda Yoga melakukan penyelamatan gemilang menjelang babak kedua usai, saat ia menggagalkan sepakan Hwang Hae Kwang.

Skor imbang 1-1 membuat pemenang harus ditentukan dengan adu penalti.

Baca juga: Supriadi sempat deg-degan meski sudah pernah hadapi Korsel

Baca juga: Kemenangan atas Korsel sesuai ekspektasi pelatih tim pelajar Indonesia


Pada adu penalti, kelima algojo Elang Muda, yakni Komang Teguh Trisnanda, Fadhil, Ikhwan Ali Tanamal, Adam, dan Supriadi sukses menunaikan tugasnya. Sedangkan penendang pertama Korsel dapat ditahan kiper Sabda Yoga.

Skor akhir 5-3 memastikan Indonesia mengakhiri turnamen tahunan ini dengan menduduki peringkat ketiga.

Susunan pemain:

Indonesia: Sabda Yoga Bhuana Putra, Sandi Kusumah, Fatur Adam Setiawan, Fadillah Nur Rahman, Komang Teguh Trisnanda, Muhammad Salman Alfarid, M. Zein Amirulloh, Muhammad Reza Alfariz, Muhammad Supriadi, Christian Robertus Rumbiak, Sulistianto

Korea Selatan: Choi Yoo Jun, Lim Hyeong Jin, Park Ji Hoon, Hwang Hae Kwang, Lim Hui Soo, Oh Gwan Hoon, Kim Gang Bin, Jan Geun Hee, Lee Jung Woo, Jeon Seong Hyeon, Park Yoon Soo

Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019