Tokyo, (ANTARA News) - Parlemen Jepang Rabu memilih mantan menteri luar negeri Taro Aso sebagai perdana menteri Jepang mendatang, kata ketua parlemen mengumumkan. Aso, mantan menteri luar negeri yang konservatif, menghormat dengan cara menundukkan kepala empat kali dan berjabat tangan dengan rekan-rekan anggota parlemennya setelah Ketua Majelis Rendah Yohei Kono mengumumkan hasil pemungutan suara, demikian diwartakan AFP. Dalam pemungutan suara yang diikuti sebagian besar jajaran partai, 337 anggota parlemen memilih Aso, ketua Partai Liberal Demokrat (LDP) yang berkuasa, dan 117 memilih pemimpin oposisi Ichiro Ozawa, kata Kono. "Sebagai hasilnya, Majelis ini telah memutuskan untuk memilih Taro Aso sebagai perdana menteri," kata Kono pula. Aso akan secara teknik belum menjadi perdana menteri sampai terjadi pertemuan antara para wakil dari Majelis Rendah dengan Majelis Tinggi, yang dikuasai oleh pihak oposisi. Berdasarkan konstitusi, Majelis Rendah menolak atau mengesampingkan Majelis Tinggi jika kedua majelis tidak setuju atas pilihan itu. Majelis Tinggi dalam pemungutan suara menghasilkan 125-108 untuk memilih Ichiro Ozawa, ketua oposisi besar Partai Demokratik Jepang, sebagai perdana menteri. Namun dalam isyarat dari tantangan-tantangan yang dihadapi oposisi ke depan diperkirakan dalam pemilihan awal, Ozawa kalah satu suara dari pemenang pemungutan suara di Majelis Tinggi dalam putaran pertama. Beberapa anggota konservatif baru-baru ini membelot dari Partai Demokrat, karena kesal dengan gaya kepimpinan Ozawa dan penentangannya terhadap pajak bahan bakar yang tidak populer, yang menurut pemerintah diperlukan untuk neraca pembayaran.(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2008