Bandung (ANTARA News) - Tim Pengamat Hilal dari Pusat Observatorium Boscha Lembang, tidak melihat hilal sepanjang pelaksanaan Rukyatul Hilal yang digelar di lokasi teropong bintang terbesar itu. "Pengamatan di Observatorium Boscha tak melihat hilal karena terhalang awan dan cuaca mendung, tetapi berdasarkan laporan rekan-rekan di daerah lain juga tidak melihat hilal," kata Tim Pengamat Hilal di Pusat Observatorium Boscha Lembang, Budi Dermawan, ketika dihubungi ANTARA, Senin. Budi mengaku sudah mendapat informasi hasil pengamatan hilal lainnya dari Makasar, Kupang, Gresik, Tanjung Kodok Jatim dan Semarang yang juga belum melihat hilal. "Berdasarkan perhitungan astronomi, bulan lebih dulu tenggelam sekitar tiga menit dari tenggelamnya matahari, sehingga hilal tidak terlihat," katanya. Budi menjelaskan, bulan lebih dulu tenggelam di ufuk sekitar pukul 17.40 WIB disusul matahari sekitar pukul 17.43 WIB. Sementara itu Kepala Pusat Observatorium Boscha, Taufik Hidayat yang bertugas mengamati hilal di Kupang, juga menyebutkan tidak berhasil melihat hilal. "Cuaca bagus di Kupang, namun kami tidak melihat hilal. Berdasarkan perhitungan astronomi hari ini (Senin) bulan lebih dulu tenggelam dari matahari," kata Taufik Hidayat ketika dihubungi melalui ponselnya dari Bandung. Tim Pengamat Hilal akan melakukan pengamatan lagi pada Selasa (30/9) besok sebagai proses konfirmasi. "Besok kembali dilakukan pengamatan lagi untuk konfirmasi, namun besok hilal akan terlihat jelas. Dengan mata telanjang pun besok bisa melihat hilal," kata Taufik Hidayat. Hasil Tim Pengamat Hilal Boscha dilaporkan secara online dengan alamat www.boscha.itb.ac.id./hilal. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008