Total daripada PMN yang masuk kepada BUMN selama periode 2015-2019, totalnya Rp105,5 triliun, di mana 50 persen dari dana tersebut lebih terserap di dua perusahaan yakni PLN dan Hutama Karya
Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan total Penyertaan Modal Negara (PMN) selama lima tahun periode 2015-2019 lebih banyak terserap kepada dua BUMN yakni PLN dan Hutama Karya.

"Total daripada PMN yang masuk kepada BUMN selama periode 2015-2019, totalnya Rp105,5 triliun, di mana 50 persen dari dana tersebut lebih terserap di dua perusahaan yakni PLN dan Hutama Karya," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin.

Erick Thohir menjelaskan PLN menyerap PMN senilai Rp35,1 triliun atau sekitar 33 persen dan Hutama Karya menyerap Rp16,1 triliun atau kurang lebih 15 persen.

"Tentu penggunaan daripada PLN sendiri karena bagian dari penugasan pemerintah dalam pembangunan instalasi ketenagalistrikan, pemerataan akses terhadap tenaga listrik. Sedangkan Hutama Karya lebih kepada proyek pembangunan Tol Trans Sumatera," kata Erick Thohir.

Tahun 2019 ini PLN membutuhkan PMN sebesar Rp6,5 triliun dan memang sudah terlaksana Rp2,5 triliun yang sudah masuk untuk pelayanan program listrik masuk desa.

Pada tahun yang sama juga ada Hutama Karya, menurut Menteri BUMN tersebut, menyerap sangat besar yakni Rp10,5 triliun untuk pembangunan tujuh ruas Tol Trans Sumatera.

Dalam paparannya di rapat kerja perdana bersama Komisi VI DPR RI, Erick Thohir mengungkapkan penambahan PMN untuk PLN pada tahun anggaran 2020 mencapai Rp5 triliun.

Baca juga: Menteri BUMN hadiri langsung raker DPR-RI, setelah 4 tahun diwakilkan

"Memang kebutuhan dari PLN masih sesuai dengan rencana sebelumnya yakni penugasan pemerintah dalam pembangunan proyek-proyek sektor pembangkit transmisi serta distribusi gardu induk dan pemerataan akses tenaga listrik untuk program listrik masuk desa," kata Erick.

Sedangkan penambahan PMN untuk Hutama Karya pada tahun anggaran 2020 mencapai Rp3,5 triliun yang ditujukan untuk prioritas pembangunan jalan Tol Trans Sumatera.

Kemudian penambahan PMN untuk Permodalan Nasional Madani pada tahun anggaran 2020 mencapai Rp1 triliun dengan tujuan meningkatkan kapasitas permodalan penyaluran kredit UMKM dan koperasi, serta melalui PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera).

Sedangkan rencana penambahan PMN non-tunai untuk PT PANN (Persero) sebesar Rp3,76 triliun dan PT Bahana PUI (Persero) sebesar Rp268 miliar pada tahun anggaran 2020 dalam bentuk konversi utang.

Baca juga: Sri Mulyani pastikan 7 BUMN dapat penyertaan modal negara pada 2020

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019