Jakarta (ANTARA) - Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) tidak menambah pengamanan untuk Presiden Joko Widodo pascaledakan granat asap di sisi utara tugu Monas.

"Kita kan pengamanan harian sudah cukup kuat, enggak perlu (penambahan pengamanan) kecuali kalau massa besar baru (ditambah), kalau yang begitu kita cukup kuat lah," kata Komandan Paspampres (Danpaspamres) Mayjen Maruli Simanjuntak di Jakarta, Selasa.

Pada Selasa (3/12) pagi, sekitar pukul 07.16 WIB terjadi ledakan granap asap yang melukai dua orang yakni Sersan Kepala (Serka) Fajar dan Prajurit Kepala (Praka) Gunawan. Ledakan yang terjadi di dekat dengan kawasan Istana tersebut membuat Monas ditutup sementara.

"Paspampres sudah cukup kuat untuk 'accident' itu, kita sudah antisipasi. Sudah cukup kuat tapi bukan bomlah," tambah Maruli.

Baca juga: Tidak ada peningkatan pengamanan Ring 1 pasceledakan granat di Monas

Menurut Maruli, pengamanan harian Paspamres sudah cukup mengantisipasi peristiwa tersebut.

"Kalau perlu (penambahan pengamanan) besar itu kalau massa besar tapi untuk harian kita sudah antisipasi yang begitu sedangkan mengenai penutupan akses mungkin nanti untuk penyelidikan kepolisian, bukan dari kita. Perlu alat-alat bukti, kepolisian yang mengurus itu," jelas Maruli.

Polisi langsung melakukan pengamanan dipimpin Kapolres Jakarta Pusat, dan Komandan Kodim pun mendatangani lokasi ledakan. Tim Gegana, penjinak bom serta Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) dan Laboratorium Forensik juga diturunkan.

Baca juga: Presiden serahkan kasus ledakan granat di Monas kepada Kepolisian

Baca juga: Garis polisi di TKP ledakan Monas dibuka


Serka Fajar mengalami luka cukup parah di tangan sebelah kiri namun ia masih dalam keadaan sadar. Sedangkan Gunawan mengalami luka ringan di bagian paha. Saat kejadin Gunawan juga masih bisa meminta bantuan rekan-rekannya yang lain untuk membantu Fajar.

Setelah ledakan terjadi, kedua korban langsung dibawa ke RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Keduanya masih menjalani perawatan sehingga pihak kepolisian belum meminta keterangan.

Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Gatot Eddy Pramono menyebut bahwa insiden ini tidak terkait teror sehingga wilayah Monas akan dibuka untuk umum kembali, juga tidak akan dilakukan pengetatan pengamanan oleh aparat kepolisian maupun TNI di TKP.

Saat ini garis kuning yang melingkari lokasi olah TKP kembali dibuka. Begitu juga jalur menuju Monas dari sejumlah arah Medan Merdeka yang sempat ditutup selama 45 menit, telah dibuka.

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2019