meskipun belum merata, negara sudah memberikan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas
Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo menggaungkan kampanye penyadaran secara nasional untuk memberikan ucapan selamat merayakan Hari Disabilitas Internasional 2019 yang aksesibel.

Staf Khusus Presiden Bidang Sosial Angkie Yudistia dalam media visit ke LKBN Antara di Jakarta, Selasa, mengatakan puncak Hari Disabilitas Internasional yang jatuh setiap 3 Desember menjadi momentum bagi Presiden untuk menggaungkan kampanye.

“Kampanye berupa ucapan baik secara langsung pada dan/atau dengan membuat pesan video pendek yang aksesibel untuk semua ragam disabilitas termasuk untuk disabilitas tuna rungu,” kata Angkie yang juga penyandang tuna rungu tersebut.

Baca juga: Peringati Hari Disabilitas, Grab perkenalkan program "Mendobrak Sunyi"
Baca juga: Stafsus Presiden Milenial ingin media lebih ramah pada kaum difabel


Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2019
dirayakan secara internasional setiap tahun.

Tema internasional tahun ini adalah “Promoting the participation of persons with disability and their leadership: taking action on the 2030 development agenda”, sementara itu tema nasional adalah “Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul”.

Perayaan Hari Disabilitas Internasional selalu dibuat dengan tema yang berbeda setiap tahun sesuai dengan konteks perkembangan dan tantangan upaya mempromosikan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas.

Indonesia kata Angkie, menurunkan tema internasional menjadi tema nasional “Indonesia Inklusi, Disabilitas Unggul” sesuai dengan Visi Presiden untuk mewujudkan sumberdaya manusia Indonesia yang unggul menuju Indonesia Maju 2045.

“Dalam konteks ini, meskipun belum merata, negara sudah memberikan kesetaraan hak bagi penyandang disabilitas sekaligus menempatkan penyandang disabilitas sebagai subjek pembangunan SDM unggul,” katanya.

Baca juga: Wapres Ma'ruf: Pemerintah tingkatkan akses lapangan kerja bagi difabel
Baca juga: Hari Disabilitas Internasional, Yura Yunita buat Ruang Kolaborasi
​​​​​​

Angkie sendiri menilai Indonesia termasuk progresif dalam memberikan fasilitas bagi penyandang disabilitas. “Hal itu bisa kita lihat dari aspek UU dan aturan turunannya, aspek kelembagaannya, dan aspek kebijakan afirmasi pada tataran praktisnya,” katanya.

Bahkan pada tataran sikap dan perilaku, kata dia, Presiden sudah beberapa kali memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana berinteraksi dengan seorang penyandang disabilitas yang sesuai dengan prinsip kesetaraan.

“Misalnya pada event Asian Para Games, Presiden membuka acara dengan disertai beberapa gerakan bahasa isyarat oleh Presiden, ini bukan yang pertama dan terakhir dilakukan oleh Presiden,” katanya.

Pada event yang sama, Presiden berbicara dengan seorang anak berkursi roda dengan posisi berjongkok agar wajah Presiden bisa dalam satu level dengan wajah si anak ketika berinteraksi.

“Ini menunjukkan bahwa Presiden sendiri memberikan contoh sikap dan perilaku yang inklusif dan egaliter kepada warga Negara penyandang disabilitas,” katanya.

Baca juga: Indonesia komitmen wujudkan inklusi disabilitas
Baca juga: Peringati Hari Disabilitas, Kemensos ajak 1.000 penyandang jalan sehat

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019