Manila, Filipina (ANTARA) - Indonesia harus puas menjadi runner-up di tiga nomor wushu sanda setelah jagoan-jagoan mereka tumbang di tangan atlet tuan rumah pada partai final di SEA Games 2019 Filipina, Selasa.

Timnas wushu indonesia meloloskan tiga atlet putra mereka ke babak final, yaitu Ade Permana di nomor sanda 48kg, Laksamana Pandu Pratama di kelas 52kg, dan Yusuf Widiyanto yang menjadi tumpuan di kelas 56kg.

Jessie Mandigal Aligaga masih terlalu tangguh di kelas 48kg dan merebut medali emas untuk Filipina. Sedangkan emas kelas 52kg putra menjadi milik Arnel Mandal.

Kemudian Yusuf Widiyanto yang menjadi tumpuan Indonesia untuk medali emas harus mengakui ketangguhan Francico Solis meski sempat tampil menekan di awal babak pertama.

Solis lebih sabar dan lebih matang dalam mematikan gerakan peraih medali perunggu Asian Games 2018 itu hingga menang dua babak langsung untuk membawa pulang medali emas bagi tuan rumah.

Sementara itu di nomor Taolu, Indonesia keluar sebagai juara umum setelah mengemas dua medali emas dan dua medali perak.

"Dengan penampilan keseluruhan Taolu kami cukup puas, dengan target yang selama ini dibebankan untuk emas, dan kami sudah penuhi itu," kata pelatih kepala tim wushu Indonesia Novita di Manila, Selasa.

Medali emas pertama disumbangkan oleh Edgar Xavier Marvelo dari nomor kombinasi Taolu Daoshu/Gunshu.

Baca juga: Edgar persembahkan kemenangan paling emosional untuk mendiang ayah

Kemudian medali emas kedua bagi Indonesia diamankan dari nomor Taolu Duilian di mana Edgar berpasangan dengan Seraf Naro Siregar dan Harris Horatius meraih poin tertinggi di nomor duel itu.

Sementara dua medali perak bagi Indonesia di nomor Taolu disumbangkan oleh Harris Horatius dari nomor Nandao/Nangun dan Nanquan.

Baca juga: Penuhi target medali emas, Indonesia juara umum wushu Taolu

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019