Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan berbagai masukan dari masyarakat, khususnya kalangan petani tembakau terkait dengan rencana kenaikan cukai rokok kepada Komite IV Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia yang melakukan kunjungan kerja di Semarang, Selasa.

Dalam Rapat Kerja Daerah Komite IV DPD RI dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Jateng, Ganjar meminta agar kenaikan cukai rokok dikaji secara serius karena menurutnya dapat berdampak besar kepada para petani tembakau di Jawa Tengah.

"Soal cukai rokok memang menjadi perhatian saya. Kalangan pengusaha dan petani sudah beberapa kali bertemu saya dan berharap tidak terjadi kenaikan terlalu tinggi pada cukai rokok karena akan memberikan dampak besar," ujarnya di hadapan sejumlah anggota DPD yang dipimpin oleh Wakil Komite IV DPD RI Casytha Arriwi Kathmandu dan Novita Anakotta.

Kalaupun pemerintah tetap menaikkan cukai rokok jenis sigaret kretek tangan (SKT), Ganjar tinggi sebab para petani tembakau akan menjadi korban tekanan dari kebijakan tersebut.

"Petani tembakau akan menjadi korban pertama apabila cukai rokok naik. Belum lagi perusahaan dan karyawan yang ada," katanya.

Ganjar mengaku sudah secara langsung bertemu Presiden Joko Widodo dan membicarakan tentang rencana kenaikan cukai rokok ini yang kemudian diketahui bahwa cukai rokok memang tidak naik selama dua tahun terakhir.
 
"Jadi dengan kenaikan 23 persen itu, dilihat dari petani sangat berat, pengusaha juga pasti tidak mau, kalau bisa mereka berharap tidak naik karena akan berpengaruh pada penjualan," ujarnya.
 
Selain itu, jika cukai tinggi, lanjut Ganjar, maka pengusaha nanti impor, tembakau nasional tidak terbeli.

"Itu 'problem' kita, memang tembakau kita kurang, maka impor. Pertanyaannya, mau tidak pengusaha membeli tembakau dalam negeri dulu? faktanya tidak kan?" katanya.
 
Gubernur Ganjar berharap, kebijakan yang diambil tidak mematikan industri rokok nasional. "Jangan sampai nanti politik rokok internasional akan membumihanguskan rokok Indonesia. Melalui kesempatan ini, saya menitipkan persoalan itu kepada kawan-kawan DPD untuk diperjuangkan di tingkat pusat," ujarnya.

Anggota DPD RI Novita Anakotta mengatakan  akan membantu jajaran Pemprov Jateng dalam perjuangannya terkait kenaikan cukai rokok dan kedepannya usulan dari Gubernur Ganjar akan menjadi bahan yang diperjuangkan di tingkat pusat.

"Terkait kenaikan cukai rokok khususnya SKT yang diharapkan tidak terlalu tinggi, kami akan ikut memperjuangkan dan mengawal itu karena kami ini representasi dari daerah, kami akan berjuang mengawal aspirasi dari daerah seperti harapan Pak Ganjar," kata dia.

Seperti diwartakan, pemerintah berencana menaikkan cukai rokok sebesar 23 persen dan mulai akan diberlakukan pada awal 2020.***1***
 

Pewarta: Wisnu Adhi Nugroho
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019