La Paz, (ANTARA News) - Presiden Bolivia Evo Morales mengumumkan pada hari Minggu bahwa pemilihan umum akan diadakan pada Juni 2009. "Disahkan oleh tiga, atau maksimal empat bulan, konstitusi baru ...akan diajukan sebelum pemilihan nasional segera," kata Morales pada pertemuan para pemimpin sosializ di kota Cochabamba di Bolivia tengah. Janji pemilihan itu tiba ketika Morales sedang berjuang untuk mempertahankan otoritasnya atas gubernur pemberontak di Bolivia timur yang memerangi rancangan konstitusi yang berusaha untuk mendistribusikan tanah dan kekayaan nasional bagi keuntungan mayoritass masyarakat asli Bolivia, yang merupakan 60 persen dari1 10 juta rakyat negara itu. Morales, bagaimanapun, yakin konstitusi itu akan disetujui dalam referendum kedua Desember, atau segera sesudah itu, dan optimistis akan pergi ke pemilihan tahun depan, mengadakan pemilihan presiden dalam 18 bulan. "Parlemen yang akan datang akan menjadi mayoritas absolut, dan karenanya pelaksanaan konstitusi baru itu tidak akan menemui jalan buntu di senat, karena kita berpengalaman sekarang," kata presiden. Morales -- dirinya keturunan warga asli Bolivia -- telah berupapaya untuk menyelesaikan pembaruannya melalui oposisii dari gubernur Bolovia timur, yang mencerminkan kekuasan elit tuan tanah yang kebanyakan keturunan Eropa. Morale berkuasa pada 006 dengan dukunan 54 persen, dan telah bekerja sejak itu untuk mengeraskan dukungan pada pembaruan sosialis negara itu. Dialog membeku antara kedua belah pihak sekitar delapan bulan lalu dan kekerasan merebak lagi dalam beberapa pekan belakangan di negara yang paling miskin di Amerika selatan itu.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2008