Dampak kejadian angin kencang tersebut sebanyak 13 rumah rusak ringan dan 1 orang luka ringan
Magelang (ANTARA) - Angin kencang kembali menyapu wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah mengakibatkan sejumlah rumah rusak ringan dan pohon tumbang, kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Edy Susanto.

"Angin kecang terjadi di wilayah Kecamatan Mungkin, Mertoyudan, Borobudur, Salam, Muntilan, Ngluwar, Sawangan, Tempuran, dan Kecamatan Srumbung," katanya di Magelang, Minggu.

Ia mengatakan dampak kejadian angin kencang tersebut, sebanyak 13 rumah rusak ringan dan 1 orang luka ringan.

Dijelaskannya bahwa di Kecamatan Mungkid, angin kencang terjadi di Desa Paremono, Rambeanak, Pabelan, Mungkid, dan Desa Bojong. Ada dua rumah rusak ringan, yakni milik Sukar warga Dusun Jetis, Desa Rambeanak dan rumah milik Tiyok warga Dusun Bojong Kojor, Desa Bojong.

Selain itu pohon tumbang juga menutup akses jalan, yakni Dusun Citran Desa Paremono, Dusun Batikan Desa Pabelan, Dusun Blabak Desa Mungkid.

Kemudian di Kecamatan Mertoyudan angin kencang melanda Desa Donorejo, Deyangan, Jogonegoro, dan Kalinegoro. Di wilayah ini beberapa pohon tumbang menutup akses jalan.

Di Kecamatan Borobudur angin kecang terjadi di dua desa, yakni Desa Tanjungsari dan Giripurno. Di Desa Giripurwo terdapat dua rumah warga Dusun Jombor rusak ringan milik Casun dan Giyanto.

Selanjutnya di Kecamatan Ngluwar bencana angin kencang melanda Desa Ngluwar dan Blongkeng. Di Desa Ngluwar terdapat tiga rumah rusak ringan milik Muryadi, Bimnandar, dan Widodo. Sedangkan di Desa Blongkeng terdapat satu rumah rusak ringan milik Muntolib.

Di Kecamatan Sawangan angin kencang merusak tiga rumah di Desa Mangunsari, yakni milik Ginem, Hanif, dan Supri, demikian Edy Susanto.

Baca juga: Angin kencang di Magelang akibatkan belasan pohon tumbang

Baca juga: Magelang diterjang angin kencang, puluhan rumah rusak

Baca juga: Pemkab Magelang tetapkan status darurat bencana angin kencang

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019