Potensi alam di Kabupaten OKU ini sangat melimpah,
Baturaja (ANTARA) - Wakil Bupati (Wabup) Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, Johan Anuar berupaya mewujudkan kabupaten setempat sebagai salah satu daerah Swasembada Pangan di Sumatera Selatan (Sumsel).

Menurut Wabup, potensi alam di Kabupaten OKU ini sangat melimpah baik berupa ketersediaan lahan, sumber daya air, serta aspek iklim dan cuaca yang cocok untuk bidang agronomi.

"Dengan adanya ketersediaan potensi alam ini bukan tidak mungkin Kabupaten OKU dapat menjadi salah satu daerah Swasembada Pangan di Sumsel," kata Wabup OKU, Johan Anuar saat membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan tingkat kabupaten setempat bersama instansi terkait di Baturaja, Selasa.

Pada kesempatan ini, Wabup juga mengintruksikan dinas terkait agar hasil rapat segera ditindaklanjuti dengan rumusan kebijakan daerah yang dapat menunjang tercapainya ketahanan pangan di daerah secara signifikan.

Menurut dia, untuk mewujudkan Swasembada Pangan ini peran serta masyarakat sangat diharapkan membantu pemerintah daerah setempat dalam melaksanakan program-program peningkatan ketersediaan pangan dan pengaturan distribusinya.

"Khususnya pelaku produksi komoditi pangan, bisnis dan para pembina ketahanan pangan dalam hal ini perguruan tinggi serta lembaga-lembaga pemerhati pembangunan bidang pertanian di OKU harus dapat bersinergi guna mewujudkan OKU sebagai daerah Swasembada Pangan," terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan OKU, Supriyono menambahkan rapat koordinasi ini merupakan salah satu upaya pemerintah daerah setempat dalam mewujudkan daerah Swasembada Pangan.

Dia berharap, melalui kegiatan tersebut semakin memantapkan langkah-langkah pemerintah daerah dan masyarakat setempat guna memperkuat kejayaan pangan dan pengembangan sentra-sentra produksi komoditas di wilayah itu.

"Rapat koordinasi ini juga diharapkan dapat menjadi media atau wadah kerjasama dan kesatuan gerak langkah jajaran pemerintah daerah dengan masyarakat dalam membangun ketahanan pangan di OKU," harapnya.

Pewarta: Edo Purmana
Editor: Hendra Agusta
Copyright © ANTARA 2019