Jakarta (ANTARA News) - Konperensi `Inter-Parliamentary Union` (Uni Parlemen Sedunia) yang dibuka pagi ini di Jenewa, Swiss, ditandai dengan keputusan penerimaan Palestina sebagai anggota penuh. "Setelah 30 tahun berstatus sebagai `observer` (pengamat) dan diperjuangkan resolusinya oleh Indonesia, pagi tadi Sidang IPU memulai konferensinya dengan memutuskan menerima Palestina sebagai anggota penuh," ungkap Theo L Sambuaga melalui hubungan telefon seluler langsung dari Jenewa, Senin malam. Ketua Komisi I DPR RI ini mendampingi Ketua DPR RI, Agung Laksono, bersama sejumlah anggota Dewan dari berbagai fraksi menghadiri Sidang Majelis Umum IPU di Jenewa, Swiss. "Dengan diterimanya Palestina sebagai anggota penuh IPU, berarti telah ada pengakuan sebagai negara merdeka dengan integritas teritorialnya," kata politisi senior Partai Golkar yang pernah menjabat Presiden Komisi Politik dan Perlucutan Senjata Uni Parlemen Sedunia (IPU) tersebut. Peran Indonesia Theo Sambuaga mengharapkan, dengan adanya pengakuan dari IPU tersebut, hal yang sama bisa juga terjadi di lembaga eksekutif dunia, yakni Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). "PBB sampai sekarang belum menerima Palestina sebagai anggota," ungkapnya. Keputusan penerimaan Palestina di IPU sendiri dilakukan melalui voting. "Palestina dimenangkan dengan lebih dari dua pertiga dari 150 anggota IPU" tambah Theo Sambuaga. delegasi Indonesia datang dipimpin langsung Ketua DPR RI Agung Laksono dengan anggota Theo Sambuaga (Ketua Komisi I DPR RI), Ketua Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen DPR Abdillah Toha, Marzuki Darusman, Tozari Wijaya dan Tuti Sutrisno. "Peran Indonesia tak saja dalam soal berhasil memperjuangkan Palestina itu. Tetapi, nanti kami akan membahas berbagai masalah urgen, seperti krisis keuangan dunia, HAM, `disarment` (perlucutan senjata) dan denuklirisasi," ujarnya. Delegasi Indonesia juga akan memperjuangkan Agung Laksono sebagai Presiden IPU yang kini telah didukung negara-negara ASEAN, dan Asia Pasifik. "Agung Laksono akan bersaing dengan Theo Gurirab, yakni `Speaker` (Ketua Sidang) dari Namibia yang didukung negara-negara Afrika. Voting untuk itu akan berlangsung tanggal 15 Oktober malam," ungkap Theo. (*)

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2008