Jakarta (ANTARA) - Penggunaan dompet elektronik (e-wallet) Jakcard pada 2019 meningkat pesat terutama di fasilitas umum seperti tempat wisata dan layanan transportasi massal.

"Saat ini pengguna Jakcard semakin bertambah sejak adanya MRT, penggunaan sistem tapping di transportasi umum disambut masyarakat sebagai hal menarik," kata Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini dalam kunjung media ke LKBN ANTARA di Wisma ANTARA Jakarta, Rabu.

Untuk di Transjakarta, Jakcard menempati nomor dua terbanyak mengalahkan bank-bank lainnya. "Tidak hanya itu, di tempat-tempat wisata juga banyak dipakai untuk tiket masuk," kata Herry.

Herry mengatakan peningkatan terlihat dari jumlah transaksi yang pada awal diluncurkan hanya mencapai 60.000 transaksi saja dalam setahun.

Namun sejak adanya integrasi layanan transportasi dan wisata pada 2019, pihaknya menerima 270.000 transaksi dalam satu minggu.

Baca juga: Bank DKI targetkan 2020 Jakcard bisa bayar tol
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Herry Djufraini menunjukan dua buah kartu Jakcard desain saat awal peluncuran dan desain saat ini dalam kunjungan media ke LKBN ANTARA di Wisma ANTARA, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019). ANTARA/Livia Kristianti/aa. (ANTARA/Livia Kristianti)
Untuk tempat wisata seperti Monumen Nasional (Monas), dalam satu minggu terdapat 5.000 transaksi menggunakan Jakcard yang dilakukan oleh para pengunjung sebagai akses tiket masuk.

Melihat antusias masyarakat yang tinggi menggunakan Jakcard, Bank DKI akan mengupayakan lebih banyak lagi pembayaran di fasilitas-fasilitas umum dengan sistem tapping.

"Jadi kami ingin menjadikan layanan Jakcard bukan satu fasilitas tertentu saja tapi multi sistem," kata Herry.

Peningkatan pengguna Jakcard tidak lepas dari integrasi layanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bagi warganya seperti layanan Kartu Jakarta Pintar (KJP) untuk para siswa ataupun Kartu Rusun bagi para penghuni Rusun Sederhana Sewa (Rusunawa).

"Peningkatan ini tidak lepas dari pengaruh program-program yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung masyarakat menjadi 'less-cash society'," kata Herry.
Baca juga: Bank DKI raih penghargaan inisiator uang elektronik
Baca juga: Jakcard untuk Beli Tiket Trans-Jakarta

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019