Jakarta (ANTARA) - PT Ration Bangka Abadi, pengelola Kawasan Industri Sadai (KISS), di Desa Sadai Kecamatan Tukak Sadai, Kabupaten Bangka Selatan menjalin kesepakatan dengan Houbi Indonesia untuk mengembangkan investasi menggunakan aset ekonomi digital dan blockchain.

Blockhacin adalah transaksi digital yang terdesentralisasi, memeriksa dan memverifikasi setiap proses penarikan, pembayaran, dan perdagangan.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur Utama PT Ration Bangka Abadi Vindyarto Purba dan CoFounder Huobi Indonesia Alex Wan di Jakarta, Kamis.

"Indonesia dalam hal pengembangan kawasan industri dan perdagangannya belum terintegrasi dengan baik di level nasional maupun internasional. Kami pengelola Kawasan Industri Sadai menyambut baik kerja sama dengan Huobi, perusahaan perdagangan mata uang digital asal China," ujar Vindyarto Purba.

Penandatangan tersebut juga disaksikan oleh Bupati Bangka Selatan H Justiar Noer, Founder Huobi Indonesia Xiongdan Founder Block Global Charles Shi, dan CEO Blockchain No.1 Jacob.

Vindyarto Purba mengatakan pengembangan Kawasan Industri Sadai dengan sistem perdagangan bebas digital karena memang tidak bisa melepaskan diri dari kondisi dunia saat ini.

Kawasan Industri Sadai masuk dalam 19 prioritas Kawasan Industri Nasional untuk program 2020-2024.

"Kerja sama dengan Houbi tidak hanya soal digital, tapi terkait dengan alur perdagangannya, artinya membuka alur perdagangan Sadai, Bangka Selatan, dengan Hainan, China. Jika konektivitasnya tidak dibangun maka menyulitkan produksi," kata dia.

Dengan menggandeng Huobi, dapat meringankan beban untuk memasarkan produk-produk unggulan di kawasan termasuk Bangka Belitung mengingat Houbi mempunyai anggota di seluruh dunia.

Pada kesempatan itu, Bupati Bangka Selatan H Justiar Noer mengatakan blockchain menjadi salah satu cara untuk menghubungkan antara investasi dengan keuangan.

"Jadi Huobi salah satu dari blokchain ini yang mulai masuk ke daerah kita dan kayaknya pertama, dan Kawasan Industri Sadai salah satu pilihan mereka juga untuk menghubungkan beberapa investor di dunia serta mencari jalan kepada mereka investasi apa yang akan dibangun dan seperti apa pendanaannya itu," kata dia.

CoFounder Huobi Indonesia Alex Wan mengungkapkan sejak berdiri pada 2013, platform Huobi mengakumulasi nilai transaksi senilai lebih dari US$1 triliun yang menjadikannya platform bursa aset digital terbesar di dunia.

Huobi Group juga mendapat investasi dari Zhenge Fund dan Sequoia Capital Investment.

Ia mengungkapkan Huobi Group berinvestasi di sekitar 10 perusahaan hulu dan hilir serta memiliki tim layanan di Amerika Serikat, Singapura, Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Thailand, Australia dan negara lainnya.

"Huobi Group memberikan layanan bursa aset digital dan manajemen aset andal dan aman ke jutaan pengguna di lebih dari 130 negara," ujar dia.

Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2019