"Korban yang meninggal dunia atas nama Romi (20), warga Jambak dan satu orang selamat atas nama Wahyu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat Edi Busti, di Simpang Empat, Selasa.
Simpang Empat,- (ANTARA) - Dua orang warga Jambak, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat (Sumbar) hanyut terseret air bah dari Sungai Batang Ampu Kepala Bandar, Jorong Simpang Tiga, Koto Baru, Luhak Nan Duo, Selasa sore. Satu orang meninggal dunia dan satu orang selamat.

"Korban yang meninggal dunia atas nama Romi (20), warga Jambak dan satu orang selamat atas nama Wahyu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat Edi Busti, di Simpang Empat, Selasa.
Baca juga: Belasan rumah di Sigi hanyut terseret banjir bandang

Ia mengatakan peristiwa itu berawal saat korban bersama 14 orang temannya mandi-mandi di bendungan Kepala Bandar Sungai Batang Ampu, Simpang Tiga, Nagari Kotobaru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Pasaman Barat sekitar pukul 15.00 WIB.

Pada saat asyik mandi-mandi, tanpa disadari tiba-tiba air bah datang. Saat itu korban bersama teman-temannya berupaya menyelamatkan diri.

Saat itu korban Romi berupaya menolong rekannya, namun ia sendiri tidak bisa menyelamatkan diri karena arus air sungai yang cukup deras, sehingga terbawa arus.

Mendengar ada warga hanyut, Basarnas, TNI, Polri BPBD dan dibantu masyarakat langsung ke lokasi dan melakukan pencarian korban.

Setelah melakukan penyisiran, akhirnya korban Romi ditemukan sudah meninggal dunia berjarak 50 meter dari titik lokasi kejadian dengan posisi tertelungkup.

"Saat ini korban sudah berada di rumah duka, sedangkan teman-temannya mendapat perawatan di rumah sakit umum daerah karena trauma terhadap kejadian itu," katanya lagi.
Baca juga: Sedang cari ikan, tiga warga Pasaman Barat hanyut terseret arus sungai

Ia mengajak masyarakat untuk tetap meningkatkan kehati-hatian terhadap cuaca ekstrem saat ini.

"Meskipun di lokasi tidak hujan, kadang-kadang di hulu sungai hujan, sehingga air bah datang secara tiba-tiba," ujarnya pula.

Pewarta: Altas Maulana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019