Jakarta (ANTARA) - Penelitian sebaran larva tuna di perairan Indonesia tercakup dalam proyek riset Transport Indonesian Seas, Upwelling, Mixing Physics (TRIUMPH) yang dilaksanakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia bekerja sama dengan The First Institute of Oceanography di Tiongkok, Departement of Atmospheric and Oceanic Science University of Maryland di Amerika Serikat dan lembaga pendidikan dalam negeri.

"Nantinya kita mengetahui biodiversitas di selatan Jawa khususnya plankton. Lebih khusus lagi ialah terkait penyebaran larva tuna, sebab memiliki nilai ekonomi yang tinggi," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Penelitian Laut Dalam Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nugroho Dwi Hananto di Jakarta, Selasa.

Hasil riset sepanjang 18 November hingga 25 Desember 2019 di perairan selatan Jawa, Selat Bali, hingga Selat Makassar menggunakan kapal riset Baruna Jaya VIII milik LIPI tersebut akan disampaikan ke instansi terkait agar bisa dijadikan masukan dalam merancang strategi peningkatan produksi tuna.

Nugroho menekankan pentingnya penelitian untuk memetakan populasi tuna serta tempat-tempat tuna menetas dan tumbuh dalam upaya meningkatkan tangkapan ikan tuna.

"Ini penting sehingga kita bisa mengetahui hidup atau sebaran tuna ke depannya," katanya.

Para nelayan, ia mengatakan, akan bisa menangkap ikan tuna dengan ukuran yang jauh lebih besar kalau mengetahui sebaran populasi ikan tuna di wilayah perairan Indonesia serta waktu yang tepat untuk menangkap ikan tuna.

"Inilah hal yang berguna untuk masyarakat," katanya.

Baca juga:
Riset TRIUMPH ungkap sumber daya hayati dan nonhayati Indonesia
Pemerintah-pengusaha perlu sinergi benahi data tuna


Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019