Jakarta (ANTARA) - Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Resor Rawamangun Jakarta Nurhaida Siregar mengajak umat bersatu kembali dalam momen perayaan Natal 2019 setelah peristiwa-peristiwa yang membuat umat seolah-olah terpecah.

"Pada tahun 2019 memang ada peristiwa-peristiwa membuat seolah-olah seperti terpecah-belah karena ada pemilu atau segala persoalan yang membuat adanya keretakan di tengah persekutuan jemaat. Dengan pesan damai ini semoga kita semua dipersatukan dalam kasih Tuhan," kata Nurhaida di Jakarta, Rabu.

Umat juga diharapkan menanamkan perilaku jujur di dalam kehidupan karena perilaku tersebut akan membawa bangsa dalam kedamaian.

"Kita juga harus berani untuk berkata jujur, akui kalau memang tindakan kita salah atau tindakan orang lain salah, ya, kita luruskan, di situlah kedamaian," katanya.

Baca juga: Sukacita suasana Natal di Rutan KPK

Baca juga: Kardinal Suharyo tekankan persahabatan untuk lawan arus kebencian

Baca juga: Ada pohon Natal berbahan botol bekas di tengah Waduk Riario Jaktim


Menurut dia, kalau bersikap tidak jujur atau berbuat dosa lainnya, hal itu malah akan membebani ke dalam kehidupan.

"Banyak hal yang membuat takut terus dalam kehidupan. Setiap orang yang jatuh ke dalam dosa dia akan takut bertemu Tuhan," katanya.

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Resor Rawamangun Jakarta melaksanakan lima kali misa Natal pada tanggal 25 Desember 2019.

"Dua kali berbahasa Batak dan tiga misa berbahasa Indonesia," kata Sekretaris HKBP Resort Rawamangun Charles Tampubolon.

Misa menggunakan bahasa Batak digelar pada pukul 06.00 WIB dan 10.00 WIB, untuk misa menggunakan bahasa Indonesia digelar pukul 13.00 WIB, 16.00 WIB, dan 19.00 WIB.

Pada penyelenggaraan misa sampai sore, kata dia, ibadah berlangsung khidmat situasi di sekitar HKBP Rawamangun juga kondusif. Hal tersebut diharapkan berlangsung sampai seluruh penyelenggaraan ibadah Natal 2019 selesai.

Pewarta: Boyke Ledy Watra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019