Makassar (ANTARA) - PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sulselbar menerangi lima desa di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, selama 24 jam atau sepanjang hari, setelah sebelumnya desa tersebut hanya menikmati listrik 12 jam (pukul 18.00 - 05.00).

Penyalaan listrik desa secara simbolis diresmikan di Desa Bantilang Kabupaten Luwu Timur, Jumat. Peresmian itu dihadiri Bupati Luwu Timur, Thorig Husler beserta jajaran Forpimda Luwu Timur, Manajer PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Sulsel, Syaifuddin dan Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Palopo, Raditya Hari Nugraha.

"Harapannya dengan menyalanya listrik selama 24 jam, masyarakat bisa memanfaatkan untuk peningkatan kesejahteraan, kualitas pendidikan dan ibadah," ungkap Manager UP2K Sulawesi Selatan, Syaifuddin.

Baca juga: 27 desa di Musi Banyuasin dialiri listrik 24 jam

Kelima desa tersebut adalah Desa Loeha, Desa Bantilang, Desa Tokalimbo, Desa Ranteangin, dan Desa Masiku. Upaya PLN UIW Sulselrabar ini merupakan bentuk dari realisasi target rasio elektrifikasi 100 persen pada 2020.

Syarifuddin menyebutkan walaupun medan pembangunan berbatu, hal tersebut tidak menjadi halangan untuk PLN mengalirkan listrik ke desa tersebut dengan jumlah pelanggan saat ini 924 pelanggan serta potensi penambahan sebanyak 200 pelanggan.

PLN membangun sepanjang 45 kilometer sirkuit (kms) Jaringan Tegangan Menengah (JTM). Bersamaan dengan beroperasinya JTM tersebut, Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Loeha juga dinonaktifkan sehingga penyaluran tenaga listrik lebih efisien.

"Kami mengimbau agar masyarakat ikut menjaga keandalan jaringan dengan cara memantau pohon yang sudah menyentuh jaringan untuk selanjutnya dilaporkan kepada petugas PLN," ungkapnya.

Baca juga: Tinggal 42 desa di Kepri yang belum teraliri listrik PLN

Pada kesempatan yang sama, Bupati Luwu Timur, Thorig Husler menyampaikan rasa syukurnya karena kini listrik telah menyala 24 jam.

"Terimakasih atas penyalaan listrik 24 jam dari PLN sehingga masyarakat bisa lebih produktif, utamanya mendukung perkembangan di sektor pertanian dan perkebunan sehingga muaranya dapat meningkatkan taraf ekonomi masyarakat," ucap Thorig Husler.

Tidak hanya itu PLN turut memberikan bantuan CSR berupa penyambungan pasang baru listrik sebanyak 100 pelanggan di desa Massiku Kecamatan Towuti Malili.

Pada kesempatan tersebut Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN juga menyerahkan bantuan senilai Rp5 juta untuk guru mengaji, marbot masjid, siswa kurang mampu dan kaum dhuafa.

Baca juga: PLN listriki lima desa di Sarmi dan Jayapura
Baca juga: KLHK setujui pembangunan jaringan listrik di empat kawasan konservasi

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019