Ke depan, sinergi tersebut terus diperkuat sehingga mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,0 plus minus 1 persen pada 2020.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada Desember 2019 mengalami inflasi 0,30 persen, lebih rendah dari rata-ratanya dalam tiga tahun terakhir yang sebesar 0,51 persen.

"Rendahnya tekanan inflasi terutama disebabkan oleh terjaganya inflasi kelompok bahan makanan dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Hamid Ponco Wibowo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Dengan perkembangan tersebut, inflasi IHK 2019 tercatat sebesar 3,23 persen, menurun dari tahun sebelumnya sebesar 3,27 persen, dan mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,5 persen plus minus 1 persen.

Menurut Hamid Ponco Wibowo, tekanan inflasi pada Desember 2019 terutama disumbang oleh inflasi pada kelompok bahan makanan dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan.

Kelompok bahan makanan mengalami inflasi sebesar 0,94 persen (mtm) yang terutama disumbang oleh inflasi pada komoditas telur ayam ras, jeruk dan bawang merah. Kenaikan harga pada ketiga komoditas tersebut seiring dengan meningkatnya permintaan sehubungan dengan Hari Besar Keagamaan Nasional (HKBN) Natal dan tahun baru.

Sementara itu, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan mengalami inflasi sebesar 0,33 persen (mtm) yang terutama disumbang oleh inflasi pada komoditas tarif kereta api, tarif angkutan udara dan tarif angkutan antar kota seiring dengan faktor musiman tersebut.
Baca juga: TPID perkirakan inflasi Jakarta 2019 capai target inflasi nasional

Laju inflasi lebih lanjut tertahan oleh penurunan inflasi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau dan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta deflasi pada kelompok sandang dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga.

Pada Desember 2019, komoditas pada keempat kelompok tersebut yang mencatat deflasi terutama adalah emas perhiasan dan beberapa barang elektronik seperti VCD/DVD player, lemari es dan televisi berwarna.

Dijelaskan, inflasi 2019 yang terjaga tersebut didukung oleh koordinasi pengendalian inflasi yang solid.

Konsistensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas harga serta ditopang oleh sinergi antara Bank Indonesia, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Pusat melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan forum-forum yang ada mendukung terjaganya inflasi Jakarta pada 2019, katanya.

"Ke depan, sinergi tersebut terus diperkuat sehingga mendukung pencapaian sasaran inflasi nasional sebesar 3,0 plus minus 1 persen pada 2020," kata Hamid Ponco Wibowo.

Baca juga: Harga mi penyumbang terbesar inflasi DKI Jakarta Oktober 2019
Baca juga: Cabai sebabkan deflasi DKI Jakarta di September 2019

Pewarta: Ahmad Buchori
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2020