"Dalam beberapa hari ke depan, kami akan melakukan semua yang kami bisa untuk menetralkan peningkatan situasi lebih lanjut - di PBB, Uni Eropa dan dalam dialog dengan mitra kami di kawasan tersebut, termasuk dalam pembicaraan dengan Iran," kata Maas kepada surat kabar Bild am Sonntag.
Seperti dilansir, Maas berkoordinasi erat dengan mitranya dari Inggris dan Prancis, kepala urusan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell serta dengan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo.
Kendati situasi di kawasan memanas, Maas mengaku pihaknya ingin melanjutkan pengerahan sekitar 120 tentara Jerman di Irak di bawah Operation Inherent Resolve pimpinan AS.
"Pertempuran melawan ISIS menjadi kepentingan Jerman dan akan terus seperti itu, dan Bundeswehr memberikan pelatihan penting untuk tujuan ini di lapangan," kata Maas kepada media tersebut.
Amerika Serikat beserta sekutunya menunda pelatihan pasukan Irak lantaran peningkatan ancaman yang mereka hadapi pascaserangan udara AS di Baghdad pada Jumat, menurut militer Jerman melalui surat yang dilihat oleh Reuters.
Maas menyebutkan situasi di kawasan menjadi lebih tidak stabil, tetapi hingga sejauh ini tidak ada ancaman nyata bagi Jerman dalam hal perjalanan.
Sumber: Reuters
Baca juga: Warga AS turun ke jalan kecam serangan udara di Irak
Baca juga: Belanda keluarkan peringatan bagi warganya di Timur Tengah
Baca juga: Hubungan Iran dan AS memanas, KBRI Tehran keluarkan imbauan untuk WNI
Menteri Ekonomi Jerman ingin belajar bisnis Daring dari RI
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2020