Besok, kita akan berada di sini dan jika kamu tidak patuh, kamu akan ditangkap dan anak-anakmu akan dibawa ke layanan keluarga
Ciudad Juarez (ANTARA) - Pihak berwenang Meksiko pada Selasa memindahkan hampir 100 migran Meksiko yang mencari suaka di Amerika Serikat dari sebuah kamp di pusat Kota Ciudad Juarez, di seberang perbatasan dari El Paso, Texas, setelah polisi negara bagian Meksiko mengancam akan memisahkan orang tua dari anak-anak mereka.

Ciudad Juarez menerima semakin banyak orang Meksiko yang ingin mengajukan permohonan suaka di Amerika Serikat, sementara pejabat perbatasan AS membatasi jumlah pemohon suaka yang mereka terima setiap hari.

Operasi itu terjadi sehari setelah berita bahwa Amerika Serikat akan mendeportasi beberapa pencari suaka Meksiko ke Guatemala.

Pihak berwenang Meksiko telah berbulan-bulan mencoba untuk memindahkan para migran dari kamp-kamp luar ke tempat penampungan karena cuaca dingin, ketika suhu turun di bawah titik beku. Sebanyak 93 orang Meksiko sejauh ini menolak tawaran itu.

Dalam sebuah video yang direkam Senin malam oleh seorang migran Meksiko, seorang pria yang mengidentifikasi dirinya sebagai bagian dari polisi negara bagian Chihuahua, menuduh para migran, yang telah berkemah di dekat perbatasan selama berbulan-bulan, mengabaikan anak-anak mereka.

Reuters telah melihat video tersebut tetapi tidak menyaksikan kejadian itu. Juru bicara departemen kepolisian negara bagian Chihuahua dan pemerintah tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Dalam video itu, pria itu memerintahkan para migran untuk meninggalkan kamp pada Selasa dan pindah ke tempat penampungan. Dia kemudian mengancam untuk memisahkan orang tua dari anak-anak mereka.

"Besok, kita akan berada di sini dan jika kamu tidak patuh, kamu akan ditangkap dan anak-anakmu akan dibawa ke layanan keluarga," katanya. "Sekarang, jenis layanan keluarga apa pun yang diberikan terserah mereka, apakah mereka menahan anak-anakmu di Juarez atau membawa mereka keluar dari negara."

Migran dari negara bagian Guerrero, Meksiko, yang menolak menyebutkan namanya karena alasan keamanan, merekam insiden itu di telepon genggamnya, mengatakan dua petugas polisi negara bagian datang untuk memberi dukungan kepada rekannya.

Pejabat Ciudad Juarez, termasuk Rogelio Pinal, kepala kantor hak asasi manusia di kota itu, pada Selasa sore membawa para migran dengan angkutan umum ke satu tempat perlindungan dan membongkar tenda.

"Lebih baik membawa mereka secara sukarela dan tidak memaksanya," kata Pinal.

Baca juga: Anak-anak Meksiko menggigil di tenda-tenda di perbatasan AS

Baca juga: Konsulat AS di Meksiko peringatkan pegawainya soal baku tembak

Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2020