Tangerang (ANTARA) - Tiang reklame di Kota Tangerang, Provinsi Banten, banyak yang berkarat sehingga membahayakan masyarakat dan pengguna jalan karena rawan roboh terutama saat terjadi cuaca ekstrem.

Menurut Kepala Bidang Pertamanan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tangerang, Hendri Pratama di Kota Tangerang, Senin, mengungkapkan, pihaknya telah melakukan pengawasan di lapangan.

Hasil pengawasan di lapangan menunjukkan  terdapat tak sedikit reklame yang diindikasikan sudah berumur dan berkarat.

“Kami mengimbau pemilik reklame untuk melakukan langkah pengamanan terhadap objek reklame yang dimilikinya sehingga tidak membahayakan masyarakat dan pengguna jalan,” ujarnya.

Pemilik lahan reklame pun diimbau untuk siaga dan melakukan pemantauan terhadap kondisi cuaca dan tiang reklame.

“Pemilik lahan reklame diharap mengimbau kepada pengguna jalan agar tidak berhenti atau berteduh di bawah reklame,” katanya.

Baca juga: Damkar Jaktim mutilasi papan reklame roboh untuk evakuasi
Baca juga: Reklame roboh di Cengkareng tiban pengendara motor hingga tewas
Imbauan kepada pengelola reklame di Kota Tangerang untuk melakukan pengecekan terkait adanya cuaca ekstrem.
Kemudian pihaknya juga mengimbau kepada pemilik reklame yang belum memiliki izin agar segera mendaftarkan IMBR dan IPR ke DPMPTSP Kota Tangerang sesuai ketentuan yang berlaku.

Disbudpar Kota Tangerang telah mengeluarkan hasil pengawasan dan imbauan cuaca ekstrem kepada pengelola tiang dan lahan reklame serta reklame yang berada di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Surat bernomor 655/50-Pertamanan yang ditandatangani oleh Kepala Disbudpar Rina Hernaningsih itu juga ditujukan kepada warga sekitar tempat berdirinya reklame.

Surat tersebut merupakan tindak lanjut dari surat Kepala BNPB pada 6 Januari 2020 perihal peringatan dini potensi ancaman bahaya banjir, banjir bandang serta tanah longsor di Indonesia.

“Melalui surat ini kami mengimbau kepada pemilik tiang reklame, pemilik lahan reklame dan warga di sekitar lokasi reklame memperhatikan kondisi cuaca yang disampaikan BMKG bahwa terdapat prediksi cuaca ekstrem di Jabodetabek,” ujarnya.

Ada sebanyak 20 biro pengelola reklame yang diberikan sosialisasi mengenai hal ini. Kemudian, pihaknya juga melakukan penempelan informasi terhadap 100 tiang reklame berukuran lebih dari 4x6 meter.

Cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada periode 11-15 Januari 2020. Kemudian akhir Januari sampai awal Februari serta pertengahan Februari 2020.
Baca juga: Reklame roboh timpa dua bangunan di Cakung
Baca juga: Papan reklame tumbang di Jaksel diduga sudah lapuk
Baca juga: Papan reklame roboh di Jalan Raya Bekasi akibat angin kencang

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020