memang sudah ada beberapa yang telah terbangun pemecah ombak
Sukamara (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah terus berupaya mencegah pengikisan pantai oleh air laut tersebut dengan membangun pemecah ombak agar abrasi tidak parah.

"Abrasi tidak dapat terhindarkan, bahkan setiap tahunnya bibir pantai terus mendekati permukiman warga akibat mengalami pengikisan sepersekian centimenter," kata Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Sukamara Agus Mulyanto, Senin

Menurut dia, masalah abrasi di Kecamatan Lunci hingga Jelai memang menjadi momok yang serius dan harus segera diatasi, agar nantinya warga pesisir tidak merasa was-was. "Memang sudah ada beberapa yang telah terbangun pemecah ombak, tetapi masih belum menyeluruh," katanya.

Ada beberapa titik abrasi yang memang belum tertangani, dalam hal ini pihaknya akan terus berupaya dan berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, guna membantu pencegahan abrasi yang meluas setiap tahunnya.

“Kami akan mengajukan proposal kepada Balai Wilayah Sungai Kalimantan (BWSK) II Kalteng, untuk membantu pembuatan pemecah ombak pada beberapa titik di wilayah pesisir. Kami harapkan, hal tersebut nantinya dapat disetujui,” katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sukamara Rendi Lesmana menerangkan, dalam beberapa tahun terakhir pihaknya juga ikut serta membantu mencegah terjadinya abrasi di wilayah pesisir, salah satunya dengan melakukan penanaman mangrove atau bakau.

“Kami akan memanfaatkan tanaman bakau ini di wilayah pesisir, guna membantu mencegah dampak abrasi agar tidak lebih meluas," kata dia.

Bahkan, pihaknya selalu memprogramkan hal tersebut setiap tahunnya. Hal itu merupakan salah satu upaya, selain membantu mencegah abrasi juga berguna dalam mengelola ekosistem sumber daya alam (SDA) hayati lestari.

Pemanfaatan tanaman bakau tersebut juga sangat perlu dipahami oleh masyarakat, sebabnya DLH memberikan sosialisasi setiap tahunnya. Hingga pada akhirnya masyarakat berpartisipasi secara aktif membantu menjaganya.

“Dengan adanya sosialisasi tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih mengerti dan memanfaatkan tanaman bakau, sebagai salah satu upaya pencegahan abrasi yang ada di wilayah pesisir,” ujar Rendi Lesmana.
 

Pewarta: Kasriadi/Donefrid Lalang
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020