Kalau, misalnya, pangannya lemah, kita gak ada pangan, kita gimana? Itu kan jadi bagian dari ketahanan juga
Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono mendorong pengembangan industri pertahanan nirmiliter, khususnya yang menyangkut tiga persoalan penting, yakni pangan, energi, dan kesehatan.

"Kalau, misalnya, pangannya lemah, kita gak ada pangan, kita gimana? Itu kan jadi bagian dari ketahanan juga," katanya, di sela Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu.

Trenggono menjelaskan bahwa pangan, energi, dan kesehatan menjadi faktor penting yang memengaruhi kualitas hidup manusia dan pertahanan suatu negara.

"Yang paling penting di situ adalah soal tiga hal, (yakni) pangan, energi, dan kesehatan. Itu menjadi faktor penting dan jadi bagian," ujarnya.

Baca juga: Wamenhan dorong pemanfaatan produk industri pertahanan dalam negeri

Wamenhan menegaskan bahwa pengembangan industri pertahanan dalam negeri berpeluang diarahkan untuk mendukung kebutuhan postur pertahanan nirmiliter.

Meski demikian, kata dia, pengembangan industri pertahanan nirmiliter juga akan selalu mengikuti perkembangan zaman seiring dengan kebutuhan manusia yang semakin berkembang.

"Yang tren ke depannya seperti apa, nah itu yang akan kita lihat. Jadi, selalu berkembang. Tidak harus bahwa yang di masa lalu dengan sekarang sama. Selalu update," ucapnya menegaskan.

Mengenai fokus pertahanan pada 2020, Trenggono akan mengevaluasi program-program di bidang pertahanan yang selama ini belum berjalan dengan baik.

Baca juga: Pembelian alutsista dari luar, Wamenhan: Belum ada

"Misalnya, pesawatnya yang belum bisa terbang, kita terbangkan, dan seterusnya. Jadi, seluruh dari tiga aspek, itu aspek darat, laut, udara untuk memperkuat pertahanan kita," tuturnya.

Rapim Kemhan yang mengambil tema "Pertahanan Semesta Yang Kuat, Menjamin Kelangsungan Hidup NKRI" itu dijadwalkan berlangsung selama dua hari, yakni 22-23 Januari 2020.

Pada hari pertama dilaksanakan paparan dan pembahasan terhadap capaian-capaian dari setiap satker unit organisasi Kemenhan dan kegiatan yang bersifat internal, dibuka oleh Wamenhan.

Sementara hari kedua, Kamis (23/1), rencananya rapim akan dihadiri Presiden RI Joko Widodo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI, Kapolri, dan jajaran menteri.

Berbeda dengan rapim-rapim tahun sebelumnya, pada rapim kali ini dilaksanakan pula pameran produk-produk alutsista hasil produksi industri dalam negeri, baik BUMN maupun swasta.

Baca juga: Wamenhan: Ghana dan Filipina pangsa prospektif alutsista Indonesia

Baca juga: Wamenhan buka rapim susun program pertahanan lima tahun

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2020