Pekalongan (ANTARA) - Kepolisian Resor Pekalongan Kota, Jawa Tengah, masih melacak keberadaan pelaku yang meletakan sebuah benda mencurigakan yang diduga berupa bom rakitan di lokasi anjungan tunai mandiri (ATM) dekat Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kertijayan, Kecamatan Buaran.

Kepala Polres Pekalongan Kota AKBP Egy Andrian Suez di Pekalongan, Jumat, mengatakan bahwa kasus teror berupa peletakan benda yang mencurigakan itu masih dalam penyelidikan satuan reserse dan kriminal (Satserse).

"Kita masih melakukan pendalaman (terhadap kasus itu). Kita masih lakukan penyelidikan," katanya.

Ia yang didampingi Kepala Subbag Humas AKP Suparji mengatakan polisi masih mengumpulkan barang bukti lainnya untuk mendukung penyelidikan terhadap kasus itu.

"Kita terus kembangkan terhadap kasus itu. Namun, yang jelas, jika semuanya sudah selesai (kasus itu) maka akan kita lakukan konferensi pers, tunggu saja dulu," katanya.

Berdasar informasi, menyebutkan bahwa penyidik telah memeriksa rekaman CCTV yang terpasang pada bilik anjungan tunai mandiri (ATM) Bank Mandiri di areal Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kertijayan.

Pada pemeriksaan rekaman CCTV itu, terungkap bahwa pelaku menaruh benda mencurigakan mirip bom di dalam bilik ATM pada Rabu (22/1) sekitar pukul 02.00 WIB namun wajah pelaku tidak terlihat jelas karena memakai helm.

Ia mengatakan apa yang dilakukan pelaku tersebut sudah merupakan bentuk teror.

"Ini merupakan teror meski bukan bom beneran namun ada maksud apa dari pelaku. Ini masih kita dalami dan mencari apa motif dari pelaku meletakkan barang seperti bom tersebut," katanya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah benda mencurigakan yang diduga bom ditemukan di pada bilik ATM Bank Mandiri yang berada di dekat SPBU Kertijayan, Rabu (22/1).

Benda mencurigakan tersebut diduga bom rakitan karena tampak ada pipa disertai kabel dan jam analog.

Baca juga: Kapolda pastikan tidak ada indikasi teror di Bali

Baca juga: Sepak terjang keluarga teroris dalam aksi teror

Baca juga: Polisi amankan pelaku teror bom di rumah purnawirawan TNI

Pewarta: Kutnadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020