Jakarta (ANTARA) - Disney Shanghai Resor akan ditutup sampai pemberitahuan lebih lanjut untuk membantu China menghentikan penyebaran wabah mirip flu, yang disebut virus corona.

Kondisi ini jelas membebani pendapatan operasional taman hiburan selama musim liburan terbesar di negara itu, seperti dilaporkan Reuters.

Tahun Baru Imlek merupakan salah satu periode di mana taman hiburan Disney biasanya dipenuhi turis.

Baca juga: Huawei bantah karyawan terinfeksi virus corona

"Menanggapi pencegahan dan pengendalian wabah penyakit dan untuk memastikan kesehatan dan keselamatan tamu dan pemeran kami, Disney Shanghai Resor sementara ditutup mulai 25 Januari," kata perusahaan itu melalui laman resminya.

"Kami akan terus memantau situasi dengan hati-hati dan mengumumkan tanggal pembukaan kembali setelah situasi membaik."

Wuhan, sebuah kota berpenduduk 11 juta orang, dan wilayah di dekatnya Huanggang, sebuah kota berpenduduk sekitar 7 juta orang, saat ini diisolasi akibat menyebarnya virus corona. Pembatasan juga diberlakukan di beberapa wilayah.

Baca juga: 93 WNI tertahan di Wuhan

Baca juga: Virus corona bisa serang jantung? Ini kata dokter


Pada akhir 2019 virus corona yang menyebar di wilayah itu telah menewaskan 25 orang dan menginfeksi lebih dari 800 orang.

Banyak bisnis termasuk pengecer, maskapai penerbangan, agen perjalanan, dan operator hotel berada dalam status siaga, karena otoritas kesehatan khawatir laju infeksi dapat meningkat selama Tahun Baru Imlek.

Hal itu dilakukan mengingat ratusan juta orang China bepergian di negara itu baik perjalanan domestik maupun ke luar negeri.

Wabah penyakit yang menyerupai flu tersebut telah menyebabkan tertundanya peluncuran tujuh film China yang akan tayang selama liburan.

Disney mengatakan akan mengembalikan tiket masuk ke Shanghai Disneyland, serta layanan lain seperti taman dan pemesanan hotel yang telah dipesan.

Baca juga: Bioskop ditutup karena virus corona, film China dirilis secara daring

Baca juga: Virus corona diduga ditularkan melalui sup kelelawar

Pewarta: Maria Rosari Dwi Putri
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2020