Madrid (ANTARA) - Masyarakat Spanyol lebih mengenal Bali ketimbang Indonesia yang memiliki beragam obyek wisata, tapi kondisi tersebut mulai berubah setelah Pemerintah menetapkan lima tujuan super-prioritas selain Bali,  salah satunya Danau Toba di Sumatera Utara.

"Setelah masuknya Sumatera Utara lima prioritas perkembangan pariwisata, Sumut mengalami perkembangan yang sangat pesat,” ujar David Sirait dari Salvajesumatra Tours kepada koresponden Antara di Paviliun Wonderful Indonesia di Madrid, Sabtu.

Paviliun Indonesia di pameran pariwisata terkemuka di dunia Feria Internacional de Turismo (FITUR) Madrid yang berlangsung selama lima hari dari 22 sampai 26 Januari, mengusung Mbaru Niang, rumah tradisional dari Pulau Flores, sebagai titik fokus Paviliun Indonesia.

Menurut David Sirait, dibukanya kembali Bandara Sibolangit dan dibangunnya The Kaldera menarik banyak perhatian wisatawan untuk berkunjung ke Danau Toba. Untuk itu diharapkannya dengan kejadirannya di Fitur akan dapat menarik wisatawan Spanyol untuk berkunjung ke Danau Toba.

David Sirait yang sudah berkecimpung di dunia pariwisata mulai dari 2008 dan pernah menjadi pemandu  wisata di Sumatra, Bali, Yogyakarta dan Lombok juga ingin terjun langsung mempromosikan Indonesia di Fitur.

Meskipun Salvajesumatra Tours mulai beroperasi tahun 2018 dengan tujuan mengembangkan dan mempromosikan daerah wisata di Indonesia khususnya Sumatera Utara, tanah kelahirannya, namun ia siap untuk terjun langsung ke lapangan seperti pada pameran pariwisata Fitur.

Untuk itu diharapkannya semua masyarakat dan juga Industri pariwisata saling bahu membahu menjaga dan mengembangkan pariwisata Indonesia ke seluruh dunia.

Sementara itu Imam Wahyudi dari Nandini Jungle Resort & Spa di Ubud Bali mengakui potensi bisnis di event ini sangat besar sekali karena satu event FITUR bisa ditargetkan untuk bisa menjangkau beberapa market bukan hanya Spanyol tetapi juga market lainnya seperti Portugal, Italia, dan Amerika Utara, Meksiko dan sekitarnya.

Menurut Wahyudi, Nandini sudah terlibat di hampir semua travel fair yang diadakan Kementrian Pariwisata,  seperti ITB Berlin, WTM London, IFTM Paris bahkan di Skandinavia.

Kendala utama adalah sebagian partner dari Spanyol sangat minim berkomunikasi dalam bahasa Inggris. Jadi akan sangat membantu industri sekiranya dari Kementerian atau KBRI mendukung tim yang bisa mendampingi untuk dealing business dengan mitra dari Spanyol.

Berbeda dengan Norberto Rodriquez Sanchez dari come2indonesia.com asal Spanyol yang dengan mudah meraih calon wisatawan Spanyol yang ingin berlibur ke Indonesia di musim panas mendatang.

Menurut Sanchez, Bali itu masa lalu dan saat ini obyek wisata yang banyak diminati wisatawan Spanyol adalah Labuan Bajo, Pulau Komodo serta taman nasional Borneo di Kalimantan. Namun Sumba adalah obyek wisata dimasa datang, ujar Norberto yang khusus mempromosikan pulau Sumba di Fitur.

Sanchez bersama dua rekannya dari Spanyol, Guiomar Del Pino Ramirez yang biasa disapa Guio dan Miquel Angel Del Rio Garcia mengatakan orang Spanyol senang dengan budaya Indonesia beragam yang tidak ditemuinya di Spanyol.

Ketiga warga Spanyol itu dengan gencar mempromosikan Indonesia . Fitur adalah saat yang tepat meraih wisatawan Spanyol yang berlibur ke Indonesia, ujar Guio.

Alfonso Carrasco dari Kalimantan Explorer sejak 20 tahun memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat Spanyol yang diawali dengan kegemarannya melakukan traveling ke Indonesia dan berpikir untuk menjadikan bisnis.

Sejak saat itu pun Alfonso tidak pernah absen dalam mempromosikan berbagai obyek wisata di daerah di Indonesia sampai ke Papua dan Kalimantan dengan orang hutannya.

“Masyarakat Spanyol senang melakukan pertualangan dan banyak obyek wisata yang tidak ditemui di Spanyol, apalagi mereka senang berlibur khususnya di musim panas yang sudah mulai di rancang sejak Januari,” ujar Alfonso.

Tidak heran dalam dua terakhir Fitur banyak keluarga Spanyol yang mengajak putra putri mereka berkunjung ke Fitur mencari info dan untuk merancang liburan mereka.

Baca juga: Nias Selatan dinilai layak jadi destinasi wisata bahari kelas dunia
Baca juga: Luhut minta jangan benturkan soal wisata halal di Danau Toba
Baca juga: Danau Toba akan punya wisata glamorous camping senilai Rp500 miliar

 

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020