Mataram (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat membentuk corona crisis center menyikapi munculnya virus corona di berbagai negara dan mengantisipasi simpang siurnya pemberitaan serta informasi yang berkembang di masyarakat terkait penyakit mematikan itu.

Sekretaris Daerah NTB, H. Lalu Gita Ariadi mengatakann corona crisis center atau disingkat 3C ini akan melayani berbagai hal terkait informasi dan pertanyaan yang masuk dari seluruh masyarakat, pembaruan data-data dan situasi terkini, termasuk berbagai penanganan medis yang dibutuhkan masyarakat.

"Corona crisis center yang kita buat harus menjadi pusat informasi, treatment medic, serta rescue and recovery," tegas Miq Gita di Mataram, Selasa.
Baca juga: Balita asal China dirawat di RSUD NTB negatif virus Corona
Baca juga: Mahasiswa NTB di Wuhan dipastikan aman dari virus corona, sebut LPP


Sekda juga berharap agar seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) terkait mendukung penuh C3 yang dibentuk, dengan segera memberikan data dan informasi yang terbaru, terkait perkembangan pariwisata di NTB, perkembangan mahasiswa di China, serta persiapan NTB menutup serta menangkal kemungkinan masuknya corona dari berbagai pintu moda transportasi baik darat, laut dan udara.

Ia menjelaskan, C3 akan dikomandani oleh Asisten Administrasi dan Umum Hj. Baiq Eva Nurcahyaningsih, dengan Sekretaris Kepala Biro Kesra Setda NTB, yang didukung oleh anggota dari OPD terkait di tingkat provinsi yaitu, Kepala Dinas Komunikasi Informatik dan Statistik (Kominfotik), Biro Humas dan Protokol, Kepala Dinas Kesehatan, Direktur RSUP, Kepala Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pendidikan, KKP, dan Dinas Pariwisata.

Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi NTB Najamuddin Amy menyampaikan bahwa crisis center memang menjadi hal utama yang dibutuhkan menyikapi kondisi saat ini.

"Crisis center juga akan menjalankan informasi edukasi bagi masyarakat, utamanya dalam memberikan ketenangan bahwa pemerintah selalu hadir untuk masyarakatnya dalam berbagai situasi," katanya.
Baca juga: Terkait corona, pengawasan penumpang pesawat di Mataram diperketat
Baca juga: Wisatawan China batal liburan ke Lombok dampak virus corona

Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020