Saya sempat dibawa ke Rumah Sakit Beifang karena hampir dua minggu saya flu
Beijing (ANTARA) - Mahasiswi Indonesia yang sedang belajar ilmu kedokteran di Jinzhou Medical University (JMU), Provinsi Liaoning, sempat dicurigai terinfeksi virus corona jenis baru atau 2019-nCoV yang sedang mewabah di China.

"Saya sempat dibawa ke Rumah Sakit Beifang karena hampir dua minggu saya flu," kata Andi Tenri Putria, mahasiswi asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat, itu, kepada ANTARA di Beijing, Sabtu.

Namun setelah didiagnosis oleh pihak rumah sakit setempat dibantu oleh dr Arina Fauziyanti, mahasiswi asal Bogor, Jawa Barat, yang sedang mengambil S2 Kedokteran di JMU, Tenri dinyatakan negatif mengidap virus mematikan itu.

Apalagi dia juga tidak punya riwayat perjalanan ke Provinsi Hubei, khususnya Kota Wuhan, yang menjadi episentrum wabah 2019-nCoV.

"Dia kelelahan, gejalanya justru tipus. Sekarang sudah agak mendingan," kata Arina, alumni kedokteran di Mesir yang pernah bekerja di salah satu rumah sakit di Arab Saudi selama dua tahun.

Di Kota Jinzhou terdapat 29 pelajar asal Indonesia. "Namun yang masih tinggal di sini sebanyak sembilan orang karena yang lain sudah pada pulang, liburan semester," kata Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Ranting Jinzhou Fakhruddin Masse.

Provinsi Liaoning di wilayah timurlaut daratan China terbilang jauh dari Provinsi Hubei di wilayah tengah.

Data yang dihimpun ANTARA di Beijing hingga Sabtu pagi, Provinsi Liaoning menyumbang 60 kasus dari keseluruhan kasus corona di seluruh wilayah China yang telah mencapai angka 11.821.

Di Liaoning juga belum ada laporan kematian, justru satu kasus dinyatakan negatif.

Sebelumnya Kedutaan Besar RI di Beijing menyiapkan surat keterangan bagi warga negara Indonesia yang hendak meninggalkan wilayah China untuk pulang ke Indonesia.

Surat keterangan tersebut untuk memudahkan WNI mendapatkan izin dari pihak kampus karena ada beberapa kampus yang melarang mahasiswanya pulang. 

Baca juga: Sebanyak 243 orang dinyatakan sembuh dari corona, boleh tinggalkan RS
Baca juga: Jerman perkirakan vaksin corona dikembangkan dalam beberapa bulan

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020