Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Ahad, Diaz Festival merupakan kegiatan rutin setiap tahun yang diadakan oleh Pemerintah Kota Mossel Bay.
Para peserta Diaz Festival berasal dari beberapa negara di antaranya Indonesia, Jerman, Portugal, Tiongkok, Madagaskar, dan masyarakat lokal.
Indonesia sebagai negara yang terkenal akan aneka ragam budayanya, pada kesempatan itu diwakili oleh staf dari KJRI Cape Town mempersembahkan tari asal DKI Jakarta yaitu "Tari None Betawi".
Baca juga: Indonesia primadona festival anak di Oslo, Norwegia
Baca juga: Wali Kota Kendari: Festival Nambo ajang promosi budaya lokal
Baca juga: Diaspora Indonesia bisa jadi ujung tombak promosi kebudayaan
Tarian itu menceritakan mengenai perempuan-perempuan Betawi yang sedang beranjak dewasa yang energik, aktif dan ceria serta, memiliki keakraban yang baik dengan lingkungannya.
Para peserta menampilkan kebudayaan mereka diantaranya melalui pertunjukan tari, pertunjukan musik, bahkan hingga pertunjukan menyanyi. Kegiatan diawali dengan penampilan di Langeberg Mall pada tanggal 31 Januari.
Kemudian pada hari selanjutnya adalah kegiatan parade bersama di Kota Mossel Bay yang diikuti oleh beberapa delegasi, yang kemudian dilanjutkan dengan penampilan di panggung utama.
Melalui kegiatan Diaz Festival ini, Konjen RI Cape Town Mohamad Siradj Parwito berharap dapat semakin mempererat hubungan Indonesia dengan Afrika Selatan khususnya Mossel Bay, serta yang menjadi fokus utamanya adalah membantu mempromosikan keragaman budaya Indonesia di Cape Town.*
Baca juga: Diaspora promosi budaya dan pariwisata di Angola
Baca juga: Promosi kegiatan budaya di stasiun MRT didukung
Baca juga: Dubes Kim: masyarakat Korea, Indonesia berbagi nilai yang sama
Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020