Saat kebijakan suaka dan imigrasi kian ketat di AS dan problem keamanan yang mengerikan berlanjut di El Salvador, AS berulang kali melanggar kewajibannya melindungi warga El Salvador yang dipulangkan dari risiko kejahatan yang serius,
San Salvador (ANTARA) - Lebih dari 130 warga El Salvador tewas setelah dideportasi dari Amerika Serikat sejak 2013, kata Human Right Watch (HRW) yang bermarkas di AS Rabu. HRW menekankan bahaya yang dihadapi para migran di bawah kebijakan imigrasi yang keras pemerintahan Trump.

Dalam laporan bertajuk "Dideportasi menuju Bahaya" itu, HRW mengatakan pihaknya mendokumentasikan 138 kasus warga El Salvador yang tewas setelah deportasi, namun menekankan jumlahnya mungkin jauh lebih tinggi karena tak ada angka resmi.

HRW juga menemukan lebih dari 70 kasus warga yang dideportasi mengalami kekerasan seksual, siksaan dan kejahatan lainnya atau yang dilenyapkan.

Presiden Donald Trump memperketat kebijakan imigrasi AS untuk mempersulit orang Amerika Tengah mencari suaka, memaksa ribuan orang menunggu di Meksiko saat kasus mereka diputuskan. Isu itu dijadikan landasan kampanye bagi pemilihan kembali Trump sebagai presiden.

"Saat kebijakan suaka dan imigrasi kian ketat di AS dan problem keamanan yang mengerikan berlanjut di El Salvador, AS berulang kali melanggar kewajibannya melindungi warga El Salvador yang dipulangkan dari risiko kejahatan yang serius," tulis HRW.

Laporan itu menyalahkan kelompok penjahat El Salvador yang menyasar orang-orang yang dideportasi dan pemerintah El Salvador yang gagal melindungi mereka. HRW menuduh AS "menempatkan warga El Salvador dalam situasi bahaya di mana AS tahu dan mestinya tahu bahwa bahaya sedang mengancam."

Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tak segera menjawab permintaan komentar.

Dalam laporannya, HRW mengatakan pihaknya mengaitkan dalam banyak kasus antara alasan rakyat El Salvador meninggalkan negeri mereka dan sebab-sebab paling menentukan kematian mereka.

Reuters

Baca juga: Honduras, Kuba tandatangani perjanjian deportasi migran ilegal

Baca juga: Para imigran di AS bersembunyi karena takut penggerebekan massal

Penerjemah: Mulyo Sunyoto
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020