Jakarta (ANTARA) - Sutradara Angga Dwi Sasongko mengaku sempat bolos sekolah demi menonton konser band Padi yang tampil di kota tempat dia dibesarkan, Semarang.

"Waktu saya kelas 3 SMP, saya dengar Padi mengadakan konser di Semarang. Saya langsung bela-belain ngumpulin uang dan bolos sekolah untuk datang ke konsernya," kata pria berusia 35 tahun itu di Jakarta, Rabu.

Pada waktu itu, sebagai "Sobat Padi" (panggilan untuk penggemar Padi), Angga sampai memanjat barikade untuk meminta pick gitar kepada gitaris Padi Ari Tri Sosianto (Ari).

"Saya dapet pick-nya, dan sampai hari ini masih saya simpan," kata sutradara Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini yang mengaku memiliki semua album Padi.

Dia pun mengatakan alasan awal dia ingin menjadi sutradara video klip agar dapat menggarap video musik dari band-band kesukaannya, salah satunya Padi.

Pada 2007, Angga mendapat kesempatan untuk membuat video klip "Harmony" dari album "Tak Hanya Diam", baginya itu adalah salah satu impiannya yang terwujud.

Ketika Padi vakum, Angga merasakan kesedihan mendalam. Kini Padi pun kembali dengan nama Padi Reborn, Angga diajak kembali berkolaborasi dalam projek "Menanti Keajaiban".

Kali ini, Angga membuat film pendek dan video klip dari lagu tersebut. Bagi Angga karya dia adalah tanda terima kasih dari seorang fans atas kembalinya Padi.

Film pendek "Menanti Keajaiban" dibuat dengan konsep fiksi di dalam fiksi. Film berdurasi 20 menit 17 detik itu pun telah diunggah di kanal YouTube Visinema Pitcure.

"Setelah ngobrol bareng teman Padi tentang makna lagu ini akhirnya kita sepakat untuk membuat bentuk fiksi dalam fiksi. Karena kita percaya kita sebagai orang yang beriman. Tetapi kita juga punya kekuatan untuk menciptakan keajaiban kita sendiri," kata dia.


Baca juga: Film pendek "Menanti Keajaiban" rilis akhir cerita alternatif

Baca juga: Film "NKCTHI" gelar syukuran rayakan capaian satu juta penonton

Baca juga: Alasan Angga Dwimas Sasongko tak pakai riasan prostetik di "NKCTHI"

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020