Jakarta (ANTARA) - Kegagalan di lapangan pertandingan ternyata tidak menghentikan laju New York Knicks dalam meningkatkan valuasi klub itu.

Menurut majalah Forbes sebagaimana dikutip Reuters, Rabu, valuasi Knicks tumbuh lebih dari 15 persen pada tahun lalu dan saat ini bernilai 4,6 miliar dolar AS.

Peningkatan telah terjadi meskipun Knicks (17-37) mendekati kekalahan musim ketujuh mereka secara beruntun. New York hampir dipastikan kehilangan spot playoff untuk musim ketujuh berturut-turut dan berada di posisi ke-13 pada 16 besar.

Baca juga: LeBron James tampil prima saat Lakers bungkam Knicks di New York

Menurut Forbes, hanya Dallas Cowboys NFL (5,5 miliar dolar AS) yang nilai valuasinya lebih dari Knicks di antara waralaba olahraga seantero Amerika Utara.

Dengan liga yang diperluas, Forbes menilai rata-rata waralaba NBA di atas 2 miliar dolar AS untuk pertama kalinya. Majalah ini mencantumkan nilai rata-rata 2,12 miliar dolar AS.

Sedikit di belakang Knicks adalah Los Angeles Lakers (4,4 miliar dolar AS) dan Golden State Warriors (4,3 miliar dolar AS).

Chicago Bulls (3,2 miliar dolar AS) dan Boston Celtics (3,1 miliar dolar AS) juga bernilai lebih dari 3 miliar dolar AS.

Baca juga: Ringkasan laga NBA, Nuggets dan Nets berbalik menang

Los Angeles Clippers ($ 2,6 miliar) peringkat keenam, diikuti oleh Brooklyn Nets ($ 2,5 miliar), Houston Rockets ($ 2,475 juta), Dallas Mavericks ($ 2,4 miliar) dan juara bertahan NBA Toronto Raptors ($ 2,1 miliar).

Memphis Grizzlies memiliki nilai terendah 1,3 miliar dolar AS. Empat waralaba lainnya bernilai kurang dari 1,5 miliar dolar AS, menurut Forbes adalah New Orleans Pelicans (1,35 miliar dolar AS), Minnesota Timberwolves (1,375 miliar dolar AS), Orlando Magic (1,43 miliar dolar AS) dan Detroit Pistons (1,45 juta dolar AS).

Forbes mengatakan pendapatan gabungan dari 30 tim NBA adalah sebesar 8,8 miliar dolar AS dan agar menjadi rekor liga, maka harus menembus angka 9 miliar dolar AS pada musim ini.

Baca juga: AS seleksi 44 nominator NBA untuk tim basket Olimpiade 2020

Pewarta: Junaydi Suswanto
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020