Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyatakan bahwa pemerintah Indonesia menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi, terkait penangguhan sementara pelayanan umrah dari seluruh negara, termasuk Indonesia.

"Itu kebijakan Pemerintah Arab Saudi, kita harus menghormati, apapun keputusannya," kata Terawan, usai memberikan Kuliah Umum Ketahanan Kesehatan Nasional, di Universitas Brawijaya Malang, Jawa Timur, Jumat.

Terawan menjelaskan, meskipun belum ada kasus infeksi di Indonesia, Ia menghormati keputusan pemerintah Arab Saudi, yang melakukan penangguhan sementara pelayanan umrah untuk mencegah penyebaran virus corona, atau Covid-19 tersebut.

Terawan memastikan bahwa jamaah umrah asal Indonesia berada dalam kondisi sehat. Dan hingga saat ini, belum ada temuan kasus infeksi Covid-19 di wilayah Indonesia, meskipun virus tersebut dilaporkan telah menyebar di 50 negara.

"Jamaah dalam kondisi sehat. Kalau urusan kebijakan, itu harus kita serahkan kepada pemerintah. Jangan membuat benturan antar pemerintah," kata Terawan.

Dalam upaya untuk meyakinkan Pemerintah Arab Saudi bahwa para jamaah umrah asal Indonesia dalam kondisi baik, membutuhkan dukungan dari seluruh elemen. Masyarakat juga diharapkan tidak resah terkait penyebaran Covid-19 tersebut.

"Kalau resah terus, tidak akan ada orang percaya di dunia (bahwa Indonesia baik-baik saja). Jadi nomor satu, dimulai dari diri sendiri, dari dalam, dan tidak mengada-ada," ujar Terawan.

Selain itu, lanjut Terawan, dalam waktu dekat, pemerintah Indonesia juga harus mulai mempersiapkan keberangkatan masyarakat Indonesia yang akan melaksanakan ibadah haji. Sehingga, dukungan seluruh masyarakat Indonesia sangat dibutuhkan.

Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Haji dan Umrah, pada Kamis (27/2), menangguhkan sementara pelayanan umrah bagi warga dari luar kerajaan, dalam upaya untuk mencegah penyebaran virus corona, atau Covid-19.

Arab Saudi, tempat Kota Suci Mekkah dan Madinah berada, menjadi tujuan umat Muslim dari berbagai belahan dunia yang hendak menunaikan ibadah haji dan umrah. Dengan adanya penagguhan tersebut, ratusan ribu orang terpaksa harus menerima pembatalan ibadah umrah.

Hingga saat ini, Jumat (28/2), jumlah korban meninggal akibat virus Covid-19 mencapai 2.858 orang, dengan jumlah infeksi mencapai 83.719 orang di seluruh penjuru dunia. Sementara di China, jumlah kasus mencapai 78.824 kasus, dan sebanyak 2.788 orang meninggal dunia.

Sementara untuk pasien yang sembuh, tercatat sebanyak 36.436 orang. Setidaknya, ada 50 negara yang telah melaporkan temuan kasus infeksi Covid-19 tersebut.
Baca juga: Indonesia hormati kebijakan Arab Saudi menutup akses bagi WN asing
Baca juga: Pemerintah upayakan perpanjangan visa umrah jamaah
Baca juga: WNI terdampak kebijakan penghentian umrah akan dipulangkan dari Turki


Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2020