Buktikan anak SMPN 1 Turi itu hebat dan luar biasa
Sleman (ANTARA) - Sekretariat Bersama (Sekber) Perlindungan Anak Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar Deklarasi Ayo Move On bagi siswa siswi SMPN 1 Turi di halaman sekolah dengan Inspektur Upacara Bupati Sleman Sri Purnomo sebagai upaya untuk memberikan semangat kembali belajar bagi siswa-siswi SMPN 1 Turi, Senin.

Hadir pula dalam deklarasi tersebut Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun, Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiyana yang juga Alumnus SMP N I Turi.

Ketua Osis SMPN 1 Turi memimpin Deklarasi Ayo Move On yang, berbunyi "Kami keluarga besar SMPN 1 Turi bertekat belajar untuk menggapai cita-cita cemerlang, bergandengan tangan dalam keceriaan, saling menghormati dan menyayangi dan diakhiri dengan kata-kata kami siap move on, yes yes yes.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan kegiatan apapun yang berhubungan dengan SMPN 1 Turi di koordinir oleh Sekber Perlindungan Anak Kabupaten Sleman yang sekretariatnya berada di Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman.

Baca juga: SMPN 1 Turi gelar Deklarasi Bangkit "Move On"

Sekber terdiri dari BPBD dan SKPD terkait, organisasi profesi dan akademisi yang bergabung mendampingi keluarga korban dan anak-anak siswa siswi SMPN 1 Turi.

Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan terjadinya musibah yang menimpa anak anak SMPN 1 Turi menjadi pelajaran dan bahan evaluasi, namun tidak boleh berlarut-larut meratapi kesedihan.

"Peristiwa itu patut diingat dalam rangka ke depannya, terus semangat dalam menyongsong hari depan dengan belajar lebih semangat. Buktikan anak SMPN 1 Turi itu hebat dan luar biasa," katanya.

Bupati mencontohkan anak alumnii SMPN 1 Turi salah satu yang saat ini hadir dan menjadi Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiyana beliau dahulu sekolah dengan berjalan kaki bisa menjadi pimpinan DPRD DIY.

"Saya percaya kelak anak-anak SMPN 1 Turi akan sukses lebih tinggi dari yang telah dicapai, syaratnya move on dan giat belajar," katanya.

Ia mengatakan, peristiwa ini menjadi bagian sejarah kehidupan dan menjadi pelajaran berharga yang tidak perlu diratapi terus-menerus, tidak berbuat apa-apa dan tidak semangat.

"Itu kita jadikan bahan koreksi dan evaluasi mudah-mudahan ke depan menjadi lebih waspada dan lebih baik dalam melakukan setiap kegiatan. Musibah ini telah menjadi keprihatinan bersama dan semua ikut terlibat dalam berpartsipasi dari awal hingga saat ini," katanya.

Sri Purnomo mengatakan, ketika ada musibah semua ikut merasakan dan secara sukarela bergotong royong bersama.

Baca juga: Kemensos beri penghargaan kepada Sudarwanto dan Sudiro

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020