KBRI Amman memastikan bahwa seluruh jemaah mendapatkan hak-haknya yang harus dipenuhi oleh penyelenggara perjalanan umrah sesuai Peraturan Menteri Agama No. 8 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaran Perjalanan Ibadah Umrah khususnya Pasal 25
Jakarta (ANTARA) - KBRI Amman melepas keberangkatan kelompok terakhir jemaah umrah Indonesia berjumlah 112 dari total 285 orang untuk kembali ke Tanah Air, Rabu dini hari waktu setempat.

Menyusul kebijakan Arab Saudi yang menutup sementara perbatasannya akibat penyebaran COVID-19 di kawasan, sejak 27 Februari 2020 sebanyak 285 jemaah umrah asal Indonesia tertahan di Jordania dan tidak dapat melanjutkan perjalanan ibadahnya ke Tanah Suci.

Para jemaah tersebut terbagi ke dalam enam kelompok yang dikoordinasikan oleh sejumlah operator perjalanan seperti Royan Al Manara, Al Falah, Kindai Tour, Lintas Baitullah, dan Ashifa Primanjana.

Keputusan Arab Saudi menutup sementara wilayahnya menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para jemaah, khususnya terkait kepastian memperoleh pengganti tiket kepulangan dari Jordania tanpa dikenakan biaya tambahan.

Mengetahui permasalahan yang dihadapi para jemaah tersebut, KBRI Amman segera mengambil langkah-langkah untuk memastikan para jemaah umrah tidak telantar selama berada di Jordania.

Tim Satgas Perlindungan KBRI Amman telah disiagakan sejak 27 Februari 2020 di bandara QAIA guna memberikan pendampingan dan memastikan kelancaran proses kepulangan seluruh jemaah asal Indonesia.

Duta Besar RI untuk Jordania Andy Rachmianto juga turut hadir di Bandara QAIA untuk memberi dukungan dan memastikan penanganan para jamaah umrah untuk segera memperoleh perubahan tiket kepulangan secepatnya.

Baca juga: Pemerintah diminta lobi Saudi terkait pelarangan umrah karena Corona
Baca juga: Menag: persiapan haji tetap jalan meski terancam corona


“Sebagai bentuk kehadiran negara dalam melindungi WNI di luar negeri, KBRI Amman telah melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait, termasuk dengan perwakilan agen perjalanan, jemaah, dan maskapai penerbangan untuk memastikan kepulangan para jemaah kembali ke Indonesia secepatnya," kata Dubes Andy dalam keterangan tertulisnya, Rabu.

Pada Senin (2/3), setelah melalui proses negosiasi yang cukup panjang, KBRI Amman berhasil meyakinkan pimpinan perwakilan maskapai penerbangan Emirates di Jordania untuk memberikan prioritas pemberangkatan 112 sisa jemaah Ashifa Primanjana tanpa dikenakan biaya tambahan apa pun.

Dubes Andy menegaskan bahwa KBRI Amman selaku perwakilan pemerintah RI telah melakukan upaya semaksimal mungkin sesuai dengan wewenang dan kapasitasnya untuk memberikan pelayanan dan perlindungan WNI, dalam hal ini jemaah umrah, sesuai peraturan dan ketentuan yang berlaku.

“KBRI Amman memastikan bahwa seluruh jemaah mendapatkan hak-haknya yang harus dipenuhi oleh penyelenggara perjalanan umrah sesuai Peraturan Menteri Agama No. 8 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaran Perjalanan Ibadah Umrah khususnya Pasal 25,” kata Dubes Andy.

Jordania merupakan salah satu destinasi ziarah bagi jamaah umrah asal Indonesia yang umumnya dirangkaikan dengan ziarah ke Masjid Al-Aqsa di Palestina.

Sejumlah situs-situs sejarah Islam di Jordania yang sering dikunjungi jemaah umrah Indonesia antara lain Gua Kahfi (Ashabul Kahfi), situs perang Mu’tah dan perang Yarmouk, makam para sahabat Nabi, dan Laut Mati.

Dalam tiga tahun terakhir, jumlah wisatawan Indonesia ke Jordania meningkat 30 persen hingga mencapai lebih dari 45.000 orang setiap tahunnya.

Baca juga: Pulang umrah satu warga Kapuas Hulu dalam pantauan petugas kesehatan
Baca juga: Pasien pulang umrah negatif COVID-19, sebut Dinkes Kapuas Hulu

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020