Dalam ekosistem koperasi berbasis pemuda dan gender di Indonesia, Koperasi Mahasiswa merupakan entitas yang paling kecil dari sisi jumlahnya dengan penetrasi 0,20 persen dari total koperasi,
Surabaya (ANTARA) - Dana bergulir senilai Rp50 miliar-Rp100 miliar dianggarkan khusus untuk segmen koperasi mahasiswa (kopma) dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi dan UMKM (LPDB KUMKM) yang diharapkan mampu mendorong pertumbuhan koperasi berbasis pemuda di kalangan kampus tersebut.

Direktur Utama LPDB KUMKM Braman Setyo dalam acara Rebranding Koperasi Mahasiswa (Kopma) bertema Transformasi Koperasi Mahasiswa Menghadapi Revolusi Industri 4.0 di Surabaya, Jawa Timur, Rabu, mengatakan pihaknya mengalokasikan anggaran khusus untuk kopma di perguruan tinggi seluruh Indonesia yang bisa merealisasikan bisnis plan atau model bisnis yang baik.

“Dalam ekosistem koperasi berbasis pemuda dan gender di Indonesia, Koperasi Mahasiswa merupakan entitas yang paling kecil dari sisi jumlahnya dengan penetrasi 0,20 persen dari total koperasi,” kata Braman dalam acara yang dihadiri puluhan pengurus kopma dari berbagai perguruan tinggi di Tanah Air.

Baca juga: Perlindungan usaha bagi KUMKM masuk pasal prioritas dalam Omnibus Law

Dalam laporannya, ia mengutip penelitian yang dilakukan oleh IDN entrepreneurship, bahwa kaum milenial yang ada di kampus, saat ini memiliki keinginan meraih kesuksesan melalui profesional mandiri, mulai dari membuat startup, menjadi selebgram, menjadi wirausaha, youtuber, dan bahkan membuat usaha kopi menjadi barista.

“Ini adalah fenomena masa depan yang harus di kembangkan sejak dini, saat sampai dengan 2030 Indonesia akan mengalami bonus demografi sebesar 35 persen dari total jumlah penduduk adalah para penduduk muda atau di usia produktif,” katanya.

Karena itu,  Braman menekankan, agar Indonesia dapat memetik manfaat maksimal dari bonus demografi, ketersediaan sumber daya manusia usia produktif yang melimpah harus diimbangi dengan peningkatan kualitas dari sisi pendidikan dan keterampilan, serta pengalaman.

“Termasuk kaitannya dalam menghadapi keterbukaan pasar tenaga kerja, untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0,” katanya.

Acara yang digelar di sebuah hotel di Jalan Darmo Surabaya itu berlangsung hangat dan bergaya milenial ketika para peserta disediakan tempat duduk “bean bag” berwarna-warni khas anak muda.

Acara juga berlangsung sangat informal dan asyik dan dibawakan oleh dua anak muda dengan cara yang gaul. Hadir Deputi Bidang SDM Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mewakili Menteri Koperasi dan UKM dan Kepala Dinas Koperasi Jawa Timur Mas Purnomo Hadi.

Baca juga: Menteri Teten alokasikan seluruh LPDB-KUMKM untuk koperasi

Dalam wawancara dengan wartawan, Braman mengatakan pihaknya menggelar acara serupa untuk merebranding kopma yang digelar di tiga kota yakni Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta.

“Acara di masing-masing kota akan diikuti 50 kopma,” katanya.

Ia berharap kopma di setiap perguruan tinggi bisa membuat model bisnis yang kemudian bisa diterapkan sehingga manfaatnya berdampak positif bagi masyarakat sekitar.

”Dari sisi anggaran kami mencoba mengusulkan kepada Kemenkeu, agar pinjaman oleh kopma ini bisa menggunakan offtaker sebagai agunannya,” katanya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020