Setiap hari menyedihkan dan sulit seperti perang. Tetapi warga Daegu menunjukkan kebijaksanaan dan keberanian yang mengejutkan
Seoul (ANTARA) - Korea Selatan mendeklarasikan "zona perawatan khusus" di sekitar kota kedua yang dilanda virus corona dan militer AS mengonfirmasi dua kasus baru di antara kerabat pasukannya di negara itu, yang memerangi epidemi terbesar di luar China.

Australia menjadi negara terbaru yang memberlakukan larangan bepergian ke Korea Selatan, dengan hampir 100 negara sekarang membatasi kedatangan dari negara Asia Timur yang melaporkan 438 kasus virus corona baru pada Kamis dengan total 5.766 kasus.

Pemerintah Korea Selatan mendeklarasikan "zona perawatan khusus" di sekitar Gyeongsan, sebuah kota berpenduduk sekitar 275.000 orang, 250 kilometer sebelah tenggara Seoul, dan menjanjikan sumber daya tambahan seperti masker wajah dan peringatan bagi orang-orang yang bepergian ke sana.

Gyeongsan telah menyaksikan lonjakan kasus baru, termasuk di panti jompo. Zona serupa telah diumumkan di sekitar Kota Daegu dan Kabupaten Cheongdo.

Sekitar 75 persen dari semua kasus di Korea Selatan berada di dan sekitar Daegu, kota terbesar keempat di negara itu, tempat virus mirip flu yang muncul dari China akhir tahun lalu telah menyebar dengan cepat melalui anggota kelompok agama.

Baca juga: ACT segera kirim masker ke Korsel dan China cegah COVID-19
Baca juga: Korsel laporkan 438 kasus baru corona, lebih sedikit dari kemarin


"Setiap hari menyedihkan dan sulit seperti perang. Tetapi warga Daegu menunjukkan kebijaksanaan dan keberanian yang mengejutkan," kata Wali kota Daegu Kwon Young-jin kepada wartawan, Kamis.

Para pejabat mengatakan rumah sakit di daerah paling sulit berjuang untuk menyediakan ruang perawatan bagi  pasien baru. Pejabat kota Daegu mengatakan 2.117 pasien sedang menunggu kamar di kota.

Lusinan perawat militer yang baru ditugaskan akan mulai bekerja di Daegu pada Kamis, kata kementerian kesehatan.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea melaporkan tiga kematian lagi akibat virus tersebut, sehingga jumlah total di negara itu menjadi 35.

Kasus baru AS

Pasukan AS di Korea (USFK) melaporkan dua kasus baru, dengan total enam kasus dalam tentara, karyawan, atau orang yang terkait dengan sekitar 28.500 tentara yang ditempatkan di Korea Selatan.

Terlepas dari kasus-kasus baru, USFK telah melanjutkan pengiriman pasukan ke pangkalan di Daegu dan sekitarnya, menurut surat kabar militer Stars and Stripes.

Para komandan yakin pangkalan-pangkalan itu terlindung dari luar, dan bahwa rotasi pasukan diperlukan untuk menjaga kesiapan menghadapi ancaman lanjutan dari Korea Utara yang bersenjata nuklir, lapor surat kabar itu.

Langkah Australia untuk melarang kedatangan orang asing dari Korea Selatan merupakan pukulan terhadap upaya Seoul untuk mencegah AS memberlakukan pembatasan tersebut.

Para pejabat Korea Selatan bertemu dengan duta besar AS di Seoul pada Rabu (4/3) untuk mendesak AS agar tidak membatasi perjalanan.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, siapa pun yang demam dengan suhu tubuh 38 derajat Celcius sudah dilarang naik penerbangan langsung dari Korea Selatan ke AS.

Korean Air Lines mengatakan pada hari Kamis bahwa akan menyaring semua penumpang yang suhu badannya tinggi berangkat dari bandara Incheon dan menolak mereka yang dianggap berisiko.

Korea Selatan mengirim tiga tim "tanggap cepat" ke Vietnam pada Kamis untuk membantu lebih dari 270 warga yang dikarantina di negara itu karena masalah virus corona, kata kementerian luar negeri.

Sumber: Reuters

Baca juga: Produsen Soju Korsel sumbang alkohol untuk sanitiser cegah corona
Baca juga: Ribuan orang antri tempat tidur di RS Korsel saat kasus virus naik

Penerjemah: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020