Kita baru ke deteksi ada di Prancis, tapi sampai sekarang mereka belum kasih, mungkin permintaan juga banyak negara lain
Jakarta (ANTARA) - PT Rajawali Nusantara Indonesia atau RNI (Persero) menyebut bahan baku lapisan dalam masker yang diimpor dari luar negeri merupakan komponen krusial dalam produksi masker.

"Komponen lapisan dalam, kalau untuk kainnya kita bisa ambil dari produsen lokal, perihal asli atau KW pun tidak masalah kalau sedang dalam kondisi darurat atau emergency. (lapisan dalam) Itu yang tidak bisa kita produksi," ujar Direktur Utama RNI Eko Taufik Wibowo di Jakarta, Jumat.

Baca juga: RNI hentikan ekspor masker untuk CSR ke luar negeri, ini alasannya

Pihaknya saat ini mendeteksi bahan baku lapisan dalam masker itu terdapat di Prancis.

"Kita baru ke deteksi ada di Prancis, tapi sampai sekarang mereka belum kasih, mungkin permintaan juga banyak negara lain, atau Prancis melindungi produksi bahan baku tersebut demi kebutuhan dalam negerinya," katanya.

Baca juga: RNI tunggu impor bahan baku dari Prancis, produksi 1 juta masker Maret

Saat ini RNI sedang terus mengejar dan mengupayakan bahan baku tersebut, mengingat jika bahan baku sudah tersedia pihaknya bisa memproduksi ribuan masker dalam waktu satu jam.

"Kalau normal 5-7 juta masker. Target saya minimal bulan ini saya bisa produksi 1 juta, kalau barang masuk, cepat produksi seminggu selesai. Saya kejar terus tiap hari. Minimal ada komitmen," ujar Eko.

Baca juga: Siapkan 100 ribu masker, RNI: Stok masker aman untuk kebutuhan darurat

Baca juga: Erick Thohir: RI akan beli bahan baku masker dari Eropa, ini sebabnya

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020