Jakarta (ANTARA) - Dua orang pasien baru yang dinyatakan positif menderita penyakit saluran pernafasan karena virus corona jenis baru (COVID-19) mengalami kontak dekat dengan pasien kasus 1.

"Pasien 3 dan 4 ada kontak dekat dengan pasien nomor 1 dan nomor 2," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes sekaligus juru bicara penanganan COVID-19 Achmad Yurianto di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Jumat.

Baca juga: WNI positif corona bertambah dua orang

Pasien kasus 3 dan 4 itu berusia 33 dan 34 tahun.

"Hasil ini kami baru terima tadi siang, yang pasti dua orang ini tidak serumah," ungkap Yuri.

Dengan dinyatakannya dua orang positif, berarti total ada 4 WNI yang positif COVID-19, keempatnya dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso. Kasus 3 dan kasus 4 berada di RS sejak Kamis (5/3).

RSPI Sulianti Saroso juga merawat 5 orang "suspect" COVID-19 yang berasal dari "contact tracing" dengan kasus 1 dan 2. Sedangkan RS Persahabatan merawat 1 orang "suspect" yang merupakan anak buah kapal Diamond Princess.

Baca juga: Ketum PBNU: Tak masalah jika pelaksanaan haji dihentikan sementara

Istilah "suspect" adalah orang-orang yangpunya riwayat kontak dekat dengan mereka yang terkonfirmasi positif COVID-19 serta mengalami gejala influenza seperti batuk, pilek, panas dan sesak nafas.

"Kondisi kasus No 3 dan 4 suhu tubuhnya 37,6 derajat dan 37,7 derajat, ada keluhan batuk keluhan pilek tapi tidak ada keluhan sesak nafas dan kita harap kondisi intervensi agar bisa baik, sedangkan jenis kelaminnya tidak usah disebut," ungkap Yurianto.

Yurianto mengatakan Kemenkes masih akan terus melakukan penelusuran kontak ke orang-orang yang juga mengalami kontak dekat dengan kasus 3 dan 4.

"Prosedur penyelidikan orang-orang terkait kasus 3 dan 4 akan dilaksanakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta," tambah Yurianto.

Kemenkes dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta dibantu dengan Polri dan BIN memang sudah menelusuri 80 orang yang berada di restoran pada 14 Februari 2019, lokasi kasus 1 bertemu dengan warga negara Jepang yang diketahui positif COVID-19. Dari 80 orang itu berhasil dikerucutkan menjadi 20 orang yang mengalami kontak langsung dengan kasus 1 barulah dari 20 orang itu kembali dikerucutkan menjadi 7 orang. Dari 7 orang itu 2 orang dinyatakan positif sebagai kasus 3 dan kasus 4.

"Sedangkan 5 orang lain masih berstatus 'suspect' karena kita masih menunggu kondisi fisiknya bagus. Masih ada yang batuk pilek, kalau kita mempelajari beberapa kasus yang pasti terjadi di beberapa negara seperti di Vietnam itu bisa sampai pemeriksaan 7 kali negatif, yang kedelapan baru positif diikuti preventif. Jadi kita harus hati-hati benar. Kita tidak mau gegabah untuk langsung kita pulangkan karena nanti akan bisa menjadi subklaster baru seandainya positif," jelas Yurianto.

Hingga Jumat (6/3) pagi pukul 08.00 WIB terkonfirmasi di dunia ada 98.038 orang yang terinfeksi virus Corona dengan 3.349 kematian sedangkan sudah ada 53.820 orang yang dinyatakan sembuh. Kasus di China mencapai 80.426 kasus, di Korea Selatan 6.088 kasus, di Italia 3.858 kasus, di Iran 3.513. Tingkat kematian di Italia menjadi yang paling tinggi di luar China yaitu 148 kematian dibanding kasus yang positif, sementara di China sendiri ada 3.013 orang meninggal dunia karena virus tersebut. Sudah ada 65 negara termasuk Indonesia yang mengonfirmasi kasus positif COVID-19 di negaranya.

Baca juga: Kondisi kesehatan warga Batam yang diisolasi membaik
Baca juga: Satu pasien dalam pengawasan karena COVID-19 di RSPI meninggal dunia
Baca juga: Pemerintah benahi fasilitas kesehatan di Pulau Galang

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020