menstimulasi penumbuhan karakter positif bagi seluruh anak
Jakarta (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengajak para pekerja seni dan produser film agar membuat program-program film yang inovatif, ramah dan aman bagi anak menyusul kasus anak berusia 15 tahun membunuh anak berusia enam tahun di Jakarta Pusat yang terinspirasi dari film.

"KPAI mengajak para pekerja film dan produser film membuat program film yang juga bernuansa edukatif dan menstimulasi penumbuhan karakter positif bagi seluruh anak Indonesia," kata Komisioner Bidang Pornografi dan Cyber Crime KPAI Margaret Aliyatul Maimunah saat jumpa pers di Jakarta, Senin.

Margaret mengatakan adegan-adegan yang ditampilkan dalam film dapat menginspirasi anak melakukan perilaku yang menyimpang, termasuk melakukan tindak pidana.

Baca juga: KPAI tekankan pentingnya film ramah anak
Baca juga: Remaja terlapor pencabulan anak dipengaruhi film porno


Karena itu, KPAI juga meminta kepada pemerintah untuk lebih selektif terkait dengan tayangan film yang beredar di masyarakat. KPAI juga meminta pemerintah memastikan bahwa, selain fungsi hiburan, fungsi informatif tayangan film juga harus memperhatikan nilai pendidikannya.

"Sehingga film berdampak baik bagi masyarakat, terutama baik dan aman bagi tumbuh kembang anak," tuturnya.

Di sisi lain, KPAI juga mengimbau kepada seluruh masyarakat dan orang tua untuk meningkatkan semangat kebersamaan seiring dengan tayangan film atau muatan-muatan di media sosial yang semakin banyak berpengaruh buruk kepada anak.

Baca juga: Bioskop ramah anak Cinemaxx Junior diresmikan
Baca juga: Festival Film Anak Kineko di Tokyo, santai dan menggemaskan


"Hal itu dalam upaya peningkatan pengawasan dan kontrol terkait dengan aktivitas anak dalam mengakses tayangan film dan konten-konten di dunia siber," katanya.

Sementara itu, Ketua KPAI Susanto mengatakan kasus-kasus terkait pelanggaran hak anak dan kejahatan yang melibatkan anak harus menjadi titik masuk bagi seluruh masyarakat untuk meneguhkan komitmen dalam pelindungan anak.

"Kasus terbaru yang terjadi dan mengagetkan kita semua adalah anak yang melakukan tindakan salah, diduga karena terinspirasi dari film," tuturnya.

Baca juga: Polisi: Pembunuh FAN sering tonton film porno diperankan anak-anak
Baca juga: Peneliti: pahlawan super membawa pesan buruk kepada anak
Baca juga: "Petualangan Menangkap Petir" ajarkan anak meraih mimpi
 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020