Washington (ANTARA) - Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia sedang menguji kemampuan ribuan staf di Washington untuk bekerja dari jarak jauh jelang pertemuan virtual bulan depan di tengah wabah virus corona yang menyebar secara cepat.

IMF mengatakan lebih dari 2.000 karyawan akan berpartisipasi dalam "latihan kerja jarak jauh" pada Jumat sebagai langkah persiapan untuk pertemuan virtual bulan depan.

Lebih dari 116.100 orang telah terinfeksi oleh virus di lebih dari 110 negara, dan 4.090 orang meninggal dunia, menurut penghitungan Reuters.

Sebagian besar kantor pemerintah AS tetap terbuka, tetapi staf di Komisi Sekuritas dan Bursa AS bekerja dari rumah pada Selasa setelah seorang karyawan di kantor pusat dirawat karena gejala virus corona.

"Latihan ini akan memungkinkan kita untuk lebih memperkuat kesiapan IMF untuk tetap menjalankan operasinya dan melayani anggotanya selama masa sulit ini," ujar seorang juru bicara IMF.

IMF dan Bank Dunia mengatakan pekan lalu mereka akan menerapkan "format virtual" untuk pertemuan yang akan berlangsung pada 17-19 April alih-alih bertemu langsung di Washington.

Pertemuan tersebut biasanya dihadiri sekitar 10.000 pejabat pemerintah, pebisnis, perwakilan masyarakat sipil, dan jurnalis dari seluruh dunia.

Bank Dunia, yang memiliki 16.000 staf dan konsultan di Washington, juga membatasi akses untuk masuke ke gedung bagi siapa saja yang pernah ke Iran, China, Italia, dan Korea Selatan dalam 14 hari terakhir; memiliki demam, gejala pilek atau flu; atau secara sadar telah melakukan kontak dekat dengan siapa saja yang sakit dan diduga memiliki virus corona.

Bank Dunia juga melakukan latihan kerja jarak jauh di tiap departemen, kata seorang jurubicara, seraya menambahkan, "Kami memiliki banyak sistem untuk memastikan kesinambungan bisnis."

Kedua lembaga telah membuat situs web yang mengumpulkan informasi tentang tanggapan mereka terhadap wabah: https://www.imf.org/en/Tics/imf-and-covid19 dan https://www.worldbank.org/en/who-we -adalah / news / coronavirus-covid19? cid = ECR_TT_worldbank_EN_EXT.

IMF mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya menyediakan dana darurat sebesar 50 miliar dolar Amerika Serikat untuk membantu negara-negara miskin dan menengah dengan sistem perawatan kesehatan yang lemah dalam menanggulangi wabah virus corona.

Bank Dunia pekan lalu mengumumkan dana awal 12 miliar dolar Amerika Serikat untuk membantu negara-negara yang terkena dampak virus corona di bidang kesehatan maupun ekonomi.

Baca juga: Prihatin virus corona, pertemuan IMF-Bank Dunia digelar secara virtual
Baca juga: Skype for Business mudahkan startup gelar rapat virtual

 

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020