Guatemala (ANTARA) - Pemerintah Guatemala mencatat kematian pertamanya dari virus corona pada hari Minggu ketika negara-negara di Amerika Selatan dan Tengah melakukan tindakan pencegahan infeksi penyakit itu.

Sementara itu, Panama melarang masuknya orang asing yang bukan warga negaranya dan Honduras menutup perbatasannya untuk lalu lintas penumpang selama seminggu.

Para pemimpin Argentina dan Peru juga mengumumkan penutupan perbatasan pada hari Minggu untuk mengekang penyebaran virus corona.

Argentina akan menutup perbatasannya selama 15 hari bagi warga negara asing, kata Presiden Alberto Fernandez dalam konferensi pers yang disiarkan televisi.

Sekolah negeri dan swasta juga akan ditangguhkan hingga 31 Maret, kata Fernandez. Taman nasional juga akan ditutup.

Baca juga: Argentina larang masuk pengunjung beberapa negara terkait corona
Baca juga: Lantaran corona, seri pembuka MotoGP di Argentina juga diundur


Sehari sebelumnya, Argentina menerbitkan keputusan yang menetapkan larangan masuk selama 30 hari bagi warga negara asing yang telah melakukan perjalanan ke negara yang sangat terdampak oleh virus corona dalam 14 hari terakhir.

Negara itu sementara waktu telah berhenti mengeluarkan visa bagi para wisatawan dari Amerika Serikat, Cina, Korea Selatan, Jepang, Iran, Inggris dan negara Eropa.

Presiden Peru Martin Vizcarra mengatakan pada hari Minggu bahwa Peru juga akan menutup perbatasannya, menangguhkan transportasi udara dan laut. Dia meminta warga untuk mengarantina diri selama 15 hari untuk membantu memperlambat infeksi.

Di Guatemala, Menteri Kesehatan Hugo Monroy mengatakan pada konferensi pers bahwa orang yang meninggal berusia 85 tahun baru saja kembali dari Madrid tanpa menunjukkan tanda-tanda sakit.

Dokter mengonfirmasi bahwa dia terkena virus pada hari Minggu pagi, tambah Monroy. Dia kemudian meninggal di rumah sakit swasta.

Panama, yang terkena dampak virus corona paling parah di Amerika Tengah, melaporkan kematian virus corona pertamanya awal pekan ini. Menteri Kesehatan Panama Rosario Turner mengatakan jumlah kasus yang dikonfirmasi di negara itu naik menjadi 55 dari 43 pada hari Sabtu.

Dari pukul 11.59 malam pada Senin malam, hanya warga Panama dan warga asing yang diizinkan masuk ke Panama, kata menteri keamanan Juan Pino bersama dengan Turner pada konferensi pers.

Panama telah menutup tempat-tempat umum di hotel, diskotik, bar, dan kasino, kata Turner.

Pemerintah juga telah memerintahkan toko-toko untuk ditutup kecuali supermarket, apotek, dan pusat layanan kesehatan. Selain itu, Panama telah menangguhkan prosedur bedah secara selektif dan kunjungan rumah sakit secara terbatas oleh pasien rawat jalan, kata Turner.

Pada hari Minggu, polisi Honduras memindahkan orang dari pantai dan keluar dari toko dan kafe untuk menegakkan perintah yang dikeluarkan oleh pemerintah sebelumnya yaitu melarang pertemuan lebih dari 50 orang.

Presiden Juan Orlando Hernandez mengatakan dalam pidato yang disiarkan televisi bahwa dari satu menit sebelum tengah malam pada hari Minggu, perbatasan negara itu akan ditutup selama seminggu untuk semua lalu lintas, selain arus barang.

Semua bisnis di Honduras  kecuali supermarket, apotek, pusat kesehatan, hotel, pompa bensin dan bank akan ditutup untuk sementara waktu, tambah Hernandez.

Pemerintah Kosta Rika telah memerintahkan penutupan semua bar dan diskotik ketika jumlah infeksi virus korona di negara itu naik menjadi 35, kata kementerian kesehatan pada hari Minggu.

Sumber : Reuters

Baca juga: Perkembangan COVID-19, Panama dan Mongolia laporkan kasus pertama
Baca juga: Amerika Latin tingkatkan larangan penerbangan karena corona

Penerjemah: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020