Medan (ANTARA) - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Prof. Dr dr Arlinda Sari Wahyuni MKes FISPH FISCM mengatakan peran dokter terhadap pasiennya juga sebagai motivator dan memberikan penjelasan serta melibatkan pasien dalam pengambilan keputusan tentang penyakitnya.

"Komunikasi dokter dengan pasien yang efektif ditandai adanya proses yang interaktif antara dokter-pasien," kata Arlinda usai Pengukuhan Jabatan Guru Besar Tetap dalam Bidang Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kedokteran USU, di Medan, Senin.

Ia menyatakan, juga perlunya penyampaian informasi yang timbal balik antara dokter dan pasien secara verbal maupun non verbal.

"Komunikasi yang kolaboratif, proaktif dan menghargai pendapat pasien dalam pengambil keputusan medis ternyata dapat membawa efek yang baik bagi outcome pengobatan," ujarnya.

Baca juga: Rektor USU mengimbau civitas akademika USU siaga virus corona

Baca juga: Universitas Sumatera Utara dukung Program "Kampus Merdeka"

Baca juga: Seorang wisudawan doktor USU wafat, 15 menit jelang wisuda


Arlinda mengingatkan dokter perlu juga berempati terhadap permasalahan pasiennya dan mau mendengarkan keluhannya.

Selain itu, dokter juga memahami permasalahan keuangan pasien dan memberikan penjelasan untung ruginya pengobatan yang diberikan secara ekonomi.

Hal itu menunjukkan bahwa dokter harus memperhatikan pemahaman farmakoekonomi. Dalam pengobatan.Farmokoekonomi bukan berarti menunjukkan bahwa pasien diberikan obat yang murah.

"Namun farmakoekonomi adalah pemberian obat yang sesuai dengan standar dan menimbulkan kesembuhan yang optimal pada pasien sekaligus mempertimbangkan aspek sosial ekonominya," katanya.

Ia menjelaskan pentingnya komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien. Ke depan diharapkan pada seluruh praktisi medis, khususnya dalam menangani penyakit kronis seperti TB paru, hipertensi, diabetes, HIV/AIDS, asma dan lainnya dapat meningkatkan komunikasi yang efektif.

"Sesuai dengan fokus komunikasi dokter pasien dewasa, yaitu patient centered communication style, pola perawatan kesehatan yang berorientasi pada pemenuhan keinginan dan kebutuhan pasien," katanya.

Pengukuhan Prof Dr.dr. Arlinda Sari Wahyuni, M.Kes, FISPH, FISCM menjadi Guru Besar Tetap pada Fakultas Kedokteran USU dilakukan oleh Rektor Universitas Sumatera Utara Prof Dr Runtung Sitepu, SH.MHum, dengan pidato pengukuhan yang berjudul "Harmonisasi Perilaku Pengobatan Penyakit Kronis pada Layanan Primer di Indonesia".*

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020