Brisbane (ANTARA News) - Dua mahasiswa asal Indonesia, Rudi dan Dean Lesmana, yang dinyatakan hilang sejak mengunjungi kota Marysville yang dilanda kebakaran semak belukar hebat 7 Februari, dipastikan termasuk di antara 87 jenazah korban yang diidentifikasi dan dikonfirmasi Kantor Koroner Victoria, Australia.

Informasi yang dihimpun dari sumber ANTARA di Australia, Selasa, menyebutkan, konfirmasi hasil pencocokan DNA jenazah Rudi dan Dean dengan profil DNA orang tua mereka sudah diterima dari kantor koroner setempat sejak 27 Maret.

Penanganan jenazah keduanya masih menunggu keputusan pihak keluarga.

Hingga Selasa (31/3), belum diketahui keputusan pihak keluarga Rudi dan Dean tentang penanganan sisa jenazah keduanya, akan dikremasi di Australia atau dibawa pulang ke Indonesia.

Jenazah Rudi dan Dean ditemukan polisi negara bagian Victoria di dalam rongsokan mobil Honda Jazz yang mereka kendarai di wilayah perbukitan sekitar empat kilometer dari kota wisata Marysville belasan hari setelah masuk daftar orang hilang sejak bencana kebakaran 7 Februari.

Dalam penanganan masalah Rudi dan Dean Lesmana, pemerintah RI yang diwakili KJRI Melbourne dan pihak keluarga sepakat menyerahkan sepenuhnya upaya pencarian dan penanganan keduanya kepada pihak terkait Australia.

Kesepakatan itu dicapai dalam pertemuan 17 Februari di kantor KJRI Melbourne. Saat itu, hadir para wakil berbagai otoritas terkait Australia, seperti Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) Australia, koordinator unit "orang hilang" Polisi Victoria, dan perwira penghubung kepolisian Victoria.

Pihak keluarga korban diwakili Juliana (kakak Rudi) dan suaminya, Felix, sedangkan pihak KJRI Melbourne diwakili Konsul Jenderal RI Budiarman Bahar, konsul muda konsuler, konsul muda bidang ekonomi, dan kepala unit komunikasi dan keamanan.

Kota kecil Marysville termasuk daerah terparah dalam musibah kebakaran terburuk dalam sejarah Australia sejak 1983 itu. Berkaitan dengan jumlah korban, pihak berwenang Victoria telah mengoreksi jumlah korban dari 210 menjadi 173 orang.

Bencana kebakaran ini tidak hanya menelan banyak korban tetapi juga menghancurkan sedikitnya 1.800 rumah dan lebih dari 450 ribu hektare lahan di utara, timur laut, dan timur Melbourne. Musibah itu juga menyebabkan sekitar tujuh ribu orang kehilangan rumah.

Seorang pemuda bernama Brendan Sokaluk diadili pengadilan setempat dengan dakwaan sengaja membakar lahan semak belukar di daerah Churchill-Jeeralang yang menewaskan 11 orang.

Sebagai negara sahabat dan tetangga terdekat Australia, Indonesia ikut berbela sungkawa yang mendalam dan menyumbangkan dana satu juta dolar AS untuk membantu program pembangunan kembali sekolah-sekolah yang terbakar, serta mengirim enam anggota tim DVI Polri.

Enam polisi Indonesia itu, Kombes Pol dr Musaddeq Ishaq, DFM (pimpinan operasi), AKBP dr Agung Widjajanto, SpF (anggota), Kompol drg Lisda Cancer (anggota), Kompol drg Anton K Widagdo (anggota), Kompol dr D Aji Kadarmo, SpF (anggota), dan drg Daniel Augustinus (anggota).(*)

Bencana kebakaran itu tidak hanya merusak Marysville, juga Kinglake, Kinglake West, St Andrews, Wandong, Callignee, Hazelwood, Jeeralang, Humevale, Bendigo, Upper Callignee, Long Gully, Strathewan, dan Arthurs Creek. ***5***

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009