Sesuai pedoman Kemenkes mereka ditangani karena melakukan perjalanan ke luar daerah dan negara yang terjangkit COVID-19 serta memiliki riwayat dan gejala deman, batuk pilek, sesak napas
Ternate (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Boesoerie Ternate, Maluku Utara (Malut) saat ini menangani tiga pasien dalam pengawasan (PDP) dan 22 orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19 yang berasal dari Kabupaten Halmahera Selatan, Kabupaten Halmahera Barat dan Ternate sendiri.

"Sesuai pedoman Kemenkes mereka ditangani karena melakukan perjalanan ke luar daerah dan negara yang terjangkit COVID-19 serta memiliki riwayat dan gejala deman, batuk pilek, sesak napas," kata Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut dr  Rosita Alkatiri di Ternate, Jumat,

Dia menyatakan bahwa ada tiga PDP yang mendapat perawatan di ruang isolasi RSUD Chasan Boesoerie Ternate untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Kendati demikian, sesuai laporan dari dokter yang menangani ketiga pasien PDP COVID-19 tersebut saat ini kondisi mereka sehat dan bisa berinteraksi secara baik.

Selain itu, pihaknya tengah mengidentifikasi pasien yang memiliki riwayat perjalanan dari luar daerah dan negara terjangkit COVID-19 di mana pasien ini memiliki riwayat demam dan batuk, sehingga akan dilakukan observasi dengan melakukan rujukan ke Litbangkes Kemenkes di Jakarta.

Akan tetapi, kata dia, kalau orang yang melakukan perjalanan itu tidak menunjukkan gejala-gejala maka diminta untuk melakukan pemantauan diri sendiri dan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID19 telah menyediakan brosur bagi ODP di rumah.

Dia mengakui saat ini tim satgas tengah melakukan "screening" khusus bagi aparatur sipil negara (ASN) sebanyak 80 orang melalui tiga maskapai penerbangan, sehingga sesuai alur dan SOP maka puskesmas memiliki kewenangan untuk melakukan pemantauan.

Sesuai program, maka Dinas Kesehatan kabupaten/kota diminta untuk terus melaporkan perkembangan, terutama ODP dua  kali sehari.

Dia menambahkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID19  dalam melaksanakan manajemen dan tata laksana dalam penanganan ODP maupun PDP COVID  meminta kabupaten/kota untuk menyiapkan alat pelindung diri (APD) jika ada PDP yang akan dirujuk ke RSUD Chasan Boesoerie Ternate.

Pihaknya juga berharap agar pers dan masyarakat tidak membuat berbagai informasi yang membuat masyarakat panik sehingga memberikan kesempatan kepada tim medis untuk bekerja menangani pasien PDP, sekaligus menunggu hasil laboratorium yang dikirim ke Jakarta, demikian  Rosita Alkatiri ​​​​​​.

Baca juga: Ombudsman Malut: Pemda harus siapkan "crisis center" antisipasi corona

Baca juga: Dua WNA Jepang diisolasi di RSUD Haulussy Ambon

Baca juga: Warga Tanimbar dikarantina 14 hari

Pewarta: Abdul Fatah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020