Palangkaraya (ANTARA News) - Tim kecil Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri didampingi ahli metalurgi baja mulai melakukan penyelidikan penyebab ambruknya Jembatan Sungai Kapuas, Kalimantan Tengah.

"Tim Puslabfor Mabes Polri datang hari ini. Kami akan berkordinasi dengan tim itu, termasuk dengan tim dari Departemen Pekerjaan Umum untuk tindaklanjutnya," kata Kapolda Kalteng, Brigjen Pol Syamsuridzal, di Palangkaraya, Minggu.

Jembatan Sungai Kapuas, di Desa Lungkuh Layang, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas, ambruk pada Jumat 3 April 2009 lalu sekitar pukul 10.00 WIB dan menyebabkan satu pekerja tewas dan enam lainnya luka-luka.

Kapolda belum berani memastikan dugaan awal penyebab ambruknya jembatan karena masih dipelajari tim ahli dan konsultan. Kepolisian saat ini dalam status menunggu hasil penyelidian tim ahli.

Menurut Kapolda, bila hasil penyelidikan tim ahli menyebutkan ada yang menyalahi aturan maka pihaknya akan memproses sesuai hukum yang berlaku.

"Saya tidak bisa menyimpulkan dugaan penyebab musibah itu apakah karena konstruksi jembatan atau kesalahan manusia (human error). Yang penting diselidiki dulu," jelasnya.

Terkait kemungkinan kesalahan teknis, lanjutnya, dapat berupa spesifikasi material yang tidak sesuai misalnya ukuran baut pengikat yang seharusnya 10 inch ternyata hanya dipasang delapan inch sehingga kekuatan kontruksi berkurang.

Selain itu, pihaknya bersama tim ahli juga akan mempelajari kemungkinan pemaksaan percepatan proyek yang seharusnya baru selesai empat bulan lagi sesuai kontrak.

Sementara itu, Direktur Reserse Kriminal Polda Kalteng Komisaris Besar Polisi Sumarso menegaskan, pihaknya akan memeriksa semua pihak yang terkait dalam proyek itu.

"Mulai dari pelaksana, pengawas sampai tingkat pimpinan direksi akan kami periksa, termasuk para pejabat daerah di dinas pekerjaan umum," kata Sumarso.

Kepolisian saat ini masih mengumpulkan data kesesuaian jasa konstruksi jembatan senilai Rp58,5 miliar itu untuk mengetahui titik kesalahan awalnya.

Dua pimpinan proyek di lapangan telah diperiksa sementara saksi kejadian yakni pekerja proyek belum diperiksa karena masih dalam kondisi sakit akibat peristiwa itu. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009