kita perlu mengurangi pertemuan tatap muka
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) RI menerapkan "video conference" atau konferensi video dalam melaksanakan prarapat koordinasi nasional (rakornas) guna mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19.

"Kita perlu mengurangi pertemuan tatap muka. Justru di saat inilah sinergi pusat dan daerah harus diperkuat khususnya saat wabah pandemi virus corona," kata Menteri PPPA I Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.

Ia mengatakan metode konferensi video merupakan bentuk pemanfaatan teknologi yang lebih hemat dibandingkan tatap muka seperti kegiatan forum nasional.

Baca juga: Ibu hamil-orang sakit-anak diimbau tidak ke pasar antisipasi COVID-19
Baca juga: Anak pasien suspect COVID-19 ikut diisolasi di RSUD Bataraja


Pelaksanaan prarakornas, kata dia, merupakan langkah tanggap darurat mengikuti anjuran Presiden Joko Widodo untuk menunda pertemuan yang melibatkan orang banyak.

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan semua orang harus mengetahui informasi yang akurat tentang COVID-19, baik itu gejala, penularan, termasuk upaya pencegahan. Informasi tersebut tentunya harus berasal dari sumber resmi dan terpercaya yaitu Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dan Kementerian Kesehatan.

Pemerintah, ujar dia, telah mengeluarkan protokol kesehatan yang bisa menjadi panduan bagi masyarakat dan tenaga medis. Selain itu, sinergi antara KPPPA dan Dinas PPPA di setiap daerah dalam pencegahan virus corona juga harus tetap dijaga.

"Untuk itulah perlu saya tekankan pentingnya sinergi bersama. Khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, perempuan pekerja, lanjut usia, ibu hamil dan menyusui serta penyandang disabilitas," katanya.

Baca juga: KPAI minta orang tua sabar ajari anak di rumah
Baca juga: KPAI sarankan orang tua tegas tolak anak tetangga main ke rumah


Meskipun virus corona sedang mewabah, Bintang mengatakan setiap program kementerian terkait harus tetap berjalan. Situasi tersebut tidak boleh menyurutkan semangat untuk terus memberdayakan perempuan dan melindungi anak Indonesia.

"Mari kita bergandengan tangan dan bekerja lebih ekstra lagi demi mewujudkan Indonesia yang laik, aman dan nyaman bagi perempuan dan anak," ujarnya.

Baca juga: Psikolog: Orang tua perlu ajari anak pola hidup sehat cegah COVID-19
Baca juga: KPAI imbau orang tua tidak ajak jalan-jalan anak yang diliburkan
Baca juga: POGI Jaya serukan perlindungan bagi ibu dan anak dari COVID-19


Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020