atlet yang belum qualified siapa tahu dengan adanya penundaan ini peluangnya bisa kembali terbuka
Jakarta (ANTARA) - Presiden Komite Olimpiade Indonesia (NOC) Raja Sapta Oktohari menilai penundaan Olimpiade Tokyo 2020 kepastian tersebut memiliki nilai positif untuk atlet karena bisa memperpanjang waktu persiapan dan latihan.

"Kita punya peluang untuk lebih bisa mempersiapkan diri sehingga hasilnya nanti bisa lebih maksimal dan sesuai harapan. Kami melihatnya secara positif, karena orang-orang olahraga harus berpikiran demikian," kata Okto kepada Antara di Jakarta, Rabu.

Sebelumnya pada Selasa, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Komite Olimpiade Internasional (IOC) Thomas Bach sepakat menunda Olimpiade Tokyo 2020 sampai musim panas 2021.

Keputusan kedua belah pihak ini sekaligus menandai untuk pertama kalinya Olimpiade ditunda dalam 124 tahun sejarah Olimpiade modern.

Baca juga: Indonesia hormati keputusan penundaan Olimpiade Tokyo

Dengan penundaan selama satu tahun, NOC juga melihat celah bagi atlet yang belum lolos kualifikasi agar bisa mengejar target lolos Olimpiade.

"Bagi atlet yang belum qualified siapa tahu dengan adanya penundaan ini peluangnya bisa kembali terbuka dan berkesempatan mengikuti proses kualifikasi. Jadi kami lihatnya lebih ke sisi baiknya lah," kata Okto.

Kendati memiliki kelonggaran waktu untuk persiapan,  NOC Indonesia masih belum mendapat kepastian seberapa lama penundaan ini berlangsung. Oleh karena itu NOC Indonesia akan berkomunikasi dengan IOC guna meminta kejelasan.

"Yang jelas ini konsekuensinya kan pasti ke anggaran, tapi untuk estimasi (penambahan) anggarannya kami belum tahu karena harus ada perencanaan lagi," pungkas Okto.

Baca juga: Kemenpora ingatkan atlet tetap semangat meski Olimpiade ditunda

Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2020