Skenario kita sekarang menyiapkan tiga tempat khusus untuk mengisolasi jika terjadi lonjakan warga yang positif corona
Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, menyiapkan tiga lokasi isolasi pasien COVID-19 sebagai antisipasi terjadinya lonjakan pasien positif COVID-19 di wilayah itu menyusul tes cepat corona melalui metode dari pintu ke pintu terhadap warga.

"Skenario kita sekarang menyiapkan tiga tempat khusus untuk mengisolasi jika terjadi lonjakan warga yang positif corona," kata Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Kamis. 

Tiga tempat yang disiapkan menjadi tempat isolasi itu adalah Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Islamic Center, dan Stadion Patriot Candrabhaga.

Baca juga: Bekasi mulai pemeriksaan cepat COVID-19 dari rumah ke rumah

Ketiga lokasi itu direncanakan menjadi tempat isolasi apabila sembilan rumah sakit rujukan di Kota Bekasi tidak dapat menampung pasien.

"Di RSUD kita sediakan 3 lantai khusus sebanyak 50 tempat tidur, ditambah sarana di 8 RS Swasta, RS Tipe D Pemkot Bekasi untuk menampung warga yang positif," katanya.

Sejauh ini langkah antisipasi lonjakan pasien itu telah diterapkan pemerintah daerah seperti menyiapkan sejumlah tempat tidur serta peralatan medis di tiap ruang Stadion Patriot dan Posko COVID-19 di Kota Bekasi yang akan terpusat di Stadion Patriot.

Dilansir dari laman Kota Bekasi Tanggap Covid-19, hingga Rabu 25 Maret pukul 17.25 WIB orang dalam pemantauan (ODP) COVID-19 tercatat sebanyak 179 orang dengan rincian 134 orang proses pemantauan dan 45 selesai pemantauan.

Pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 87 orang di mana 74 orang di antaranya masih dirawat dan 13 orang dinyatakan sehat dan sudah pulang.

Sedangkan kasus terkonfirmasi COVID -19 masih sebanyak 15 orang yang dinyatakan positif dan semuanya masih dalam perawatan.

Baca juga: Pemkab Bekasi siapkan Rp50 miliar untuk penanganan COVID-19

"Hingga saat ini belum ada penambahan orang yang positif," ungkapnya.
Ratusan tenaga medis dan tim analis menjalani tes cepat COVID-19 secara massal di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Jawa Barat. (Foto: Pradita Kurniawan Syah).


Sehari sebelumnya Pemkot Bekasi juga telah melakukan tes cepat secara massal kepada ratusan tenaga medis dan tim analis di Stadion Patriot Candrabhaga sekaligus ajang simulasi dan pelatihan tes cepat dari pintu ke pintu yang dilakukan hari ini.

"Tenaga medis diperiksa dulu kesehatannya apakah positif atau negatif sebelum melakukan door to door," kata Wali Kota.

Baca juga: Dampak COVID-19, Layanan denda tilang Kejaksaan Bekasi beralih online

Hanya saja kegiatan tersebut tidak sepenuhnya disambut baik peserta simulasi. Salah seorang dokter berinisial W yang juga peserta tes mengaku kecewa karena tidak menyangka akan dikumpulkan secara massal di satu tempat dan bukan menggunakan metode 'drive thrue' seperti yang dijanjikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya.

"Kita bingung, alurnya tidak jelas karena info dari Pak Gubernur itu drive thrue tapi ternyata tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Ini sangat riskan, bukan menyembuhkan tapi justru berpotensi menularkan," ungkapnya.

Ditambah lagi kehadiran salah satu anggota dewan yang menghadiri Musyawarah Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Musda Hipmi) Jawa Barat di Swiss Belhotel Kabupaten Karawang pada 8 hingga 10 Maret 2020.

"Ada anggota dewan yang juga ikut hadir di Musda HIPMI. Yang kita tahu kan kegiatan itu menghasilkan klaster baru penyebaran virus corona di mana Bupati Karawang dan sejumlah tokoh lainnya yang hadir saat ini terkonfirmasi positif," kata dia.

Baca juga: Cegah corona, asosiasi pemulung desak pemerintah lindungi warga TPST

 

Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020